Rabu, 15/05/2024 - 07:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Mobil Hybrid Masih Jadi Kendaraan Ramah Lingkungan Pilihan Masyarakat

 JAKARTA — Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu menilai bahwa kendaraan berteknologi hybrid masih menjadi pilihan yang relevan oleh konsumen elektrifikasi di Indonesia. Pergeseran ICE ke EV akan berlangsung secara mulus selama 2024. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Penjualan terbesar justru terjadi pada kendaraan hybrid. Kendala harga baterai yang memiliki harga masih mahal tetap masih menjadi tantangannya,” kata Yannes di Jakarta, Jumat (4/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pertumbuhan kendaraan elektrik berbasis hybrid menunjukkan tren yang positif sejak dua tahun belakangan. Pada 2022, kendaraan hybrid terjual 10 ribu unit dalam satu tahun, begitu juga dengan kendaraan elektrik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Sepanjang 2023, tren penjualan kendaraan hybrid yang di dalamnya masih menggunakan mesin konvensional melonjak drastis sebanyak 40 ribu unit hingga November 2023. Sedangkan kendaraan elektrik murni, data Gaikindo menunjukkan penjualan kendaraan yang tidak menghasilkan emisi tersebut hanya bisa mencapai 14 ribu unit hingga November 2023.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Oleh karena itu, pemerintah dan juga produsen otomotif Indonesia masih perlu bekerja keras untuk mengedukasi konsumen agar mau beralih ke kendaraan bersih emisi tersebut pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, yang membuat tren beralih dari kendaraan konvensional ke elektrik penuh masih cenderung santai atau tidak seperti negara-negara lainnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Beli Mobil Listrik, Agar Dapat Memilih yang Tepat

Menurut Yannes, para produsen otomotif baru yang membawa berbagai kendaraan elektrik penuh mereka perlu strategi yang menyeluruh. Pertama, produk harus disesuaikan dengan pasar lokal, mempertimbangkan kondisi geografis, infrastruktur, preferensi desain, jangkauan baterai, dan juga yang terpenting adalah harga.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain itu, jangkauan baterai yang lebih jauh juga perlu menjadi perhatian khusus bagi para produsen otomotif yang hendak menyediakan varian elektrik penuh untuk konsumen Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Produsen juga harus fokus pada inovasi teknologi seperti baterai berkapasitas tinggi dan fitur konektivitas canggih. Kolaborasi dengan penyedia layanan keuangan untuk menyediakan opsi pembiayaan yang menarik akan meningkatkan aksesibilitas EV,” ucap Yannes.

ADVERTISEMENTS

Yannes menilai para produsen dan juga pemerintah harus berani untuk berinvestasi pada berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan para pengguna kendaraan elektrik.

ADVERTISEMENTS

“Investasi dalam infrastruktur pengisian, termasuk stasiun pengisian cepat, dapat mengurangi kekhawatiran konsumen. Penetapan harga yang kompetitif, mungkin dengan dukungan subsidi pemerintah, akan menjadikan EV lebih terjangkau,” Yannes menjelaskan.

Berita Lainnya:
Ini Spesifikasi Motor Dek Rata Honda Vario 160, Berikut Harga Jual Bekasnya

Penyedia asupan listrik milik pemerintah PT PLN (Persero) telah menorehkan catatan yang positif selama 2024. Selama satu tahun yang lalu, PLN setidaknya telah membangun 54 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

PLN kini memiliki 624 SPKLU yang tersebar di 411 wilayah di seluruh Indonesia. Saat ini, penyebaran SPKLU milik PLN telah tersebar di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta sebanyak 113 SPKLU yang berada di 43 titik, Jawa Barat sebanyak 150 SPKLU dengan penyebaran di 125 titik, Papua sebanyak empat SPKLU dan juga 25 SPKLU di Nusa Tenggara.

“Akhirnya, mengikuti tren dan dinamika pasar akan membantu produsen tetap relevan dan kompetitif di industri otomotif Indonesia yang sedang menggeliat menuju ekosistem EV tersebut,” kata Yannes.

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi