Jumat, 03/05/2024 - 12:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Menyambut Malam Pertama di Alam Kubur

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – Ketika seorang Muslim hendak menyambut malam pertama di alam kubur, maka ia harus menyiapkannya dengan amalan yang baik. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sebab malam pertama di alam kubur ditentukan dengan amalan manusia yang bersangkutan semasa hidupnya. Rasulullah SAW sendiri bahkan menjamin bahwa setiap manusia pasti akan mengalami sensasi malam pertamanya di alam kubur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam buku Malam Pertama di Alam Kubur karya Aidh Al Qarni dijelaskan, meskipun manusia memiliki usia hingga seribu tahun lamanya di dunia, namun ia tidak akan bisa lolos dari sensasi malam pertama di alam kubur. Kesenangan dan kesedihan selama hidup di dunia pun dijabarkan tidak akan sebanding dengan sensasi malam pertama di liang kubur.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Maka untuk menyambut malam pertama di alam kubur itu, umat Islam perlu menyimak tuntunan agama. Sebab Rasulullah SAW berkata, “Liang kubur bisa jadi salah satu taman surga atau salah satu lubang neraka.”

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Menyebut Muhammad SAW Saja tanpa Gelar Seperti Nabi atau Rasulullah, Apa Hukumnya?

Maka suatu ketika Sayyidina Utsman bin Affan mengantar jenazah ke sebuah makam, lalu kemudian Sayyidina Utsman menangis hingga pingsan. Lalu para sahabat yang lain menggotongnya ke rumah dan kemudian setelah siuman, orang-orang bertanya kepadanya mengapa beliau menangis hingga jatuh pingsan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sayyidina Utsman pun menjawab, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: liang kubur adalah tempat akhir pertama yang kita singgahi. Jika seorang hamba selamat di dalamnya, ia akan beruntung dan bahagia. Namun jika ia gagal, naudzubillah, niscaya ia akan kehilangan semua akhiratnya.”

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Maka demikian dijelaskan, jika amal seseorang di dunia baik maka hasil yang diraih akan lebih mulia di sisi Tuhannya. Namun jika amal perbuatannya buruk, maka hasil yang diraih pun akan menjadi buruk di malam pertama alam kuburnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Jabatan tak berlaku di alam kubur

Berita Lainnya:
Makna Idul Fitri dan Zakat Fitrah

Jika seseorang mendatangi alam kubur seorang raja, seorang jelata, orang kaya, dan orang miskin, maka jabatan-jabatan selama hidup itu bukanlah menjadi penanda keagungan atau kehinaan bagi penghuni di dalamnya. Jabatan hingga status sosial seseorang hanyalah kefanaan hidup, mereka hanya ditolong dengan amal perbuatan mereka selama hidup dulu.

Jika dengan kekayaan yang diberikan Allah ia mampu berlaku baik, maka sensasi malam pertama di alam kuburnya pun akan baik, begitu sebaliknya. Begitu pun dengan orang yang dengan kemiskinannya tetap mampu menjadi hamba yang shaleh, maka ia akan mendapatkan ganjaran setimpal di alam kuburnya. 

Namun jika karena kemiskinannya ia malah menjadi kufur, maka ia termasuk bagian dari orang yang merugi dan akan mendapatkan sensasi menyakitkan pada malam pertama alam kubur. Begitulah, dunia tak abadi. Keabadian hanyalah pada kehidupan akhirat yang kekal.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi