Rabu, 01/05/2024 - 12:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Gagal Jantung Saat Hamil Bahayakan Nyawa Ibu dan Janin, Apa Pemicunya?

ADVERTISEMENTS

Ibu hamil (Ilustrasi). Kondisi gagal jantung pada masa kehamilan atau peripartum cardiomyopathy (PPCM) bisa terjadi pada trimester dua sampai lima kehamilan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Calon ibu berisiko mengalami gagal jantung pada masa kehamilan. Mengapa itu bisa terjadi?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Untuk ibu, untuk semua perempuan, terutama yang usia produktif, jadi yang namanya gagal jantung pada kehamilan itu nyata adanya. Fakta ya, bukan hoaks,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta Mira Fauziah dalam acara diskusi mengenai gagal jantung pada masa kehamilan yang diikuti secara daring dari Jakarta, Selasa (30/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Anak-Anak Wajib Dijaga, Jangan Sampai Tertinggal Saat di Stasiun
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Mira, kondisi gagal jantung pada masa kehamilan atau peripartum cardiomyopathy (PPCM) bisa terjadi pada trimester dua sampai bulan kelima kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan melemahnya denyut jantung selama periode tersebut.

ADVERTISEMENTS

Mira mengatakan bahwa PPCM dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungannya. Semasa hamil, jantung ibu memompa darah ke janin dan seluruh tubuh, sehingga beban kerjanya meningkat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Apa Itu Fenomena Heat Stroke, Cuaca Panas Ekstrem yang Sebabkan Kematian di Thailand?

 

“Kalau misalnya terbebani, memompa darahnya jadi tidak adekuat, tidak optimal. Jadinya darah yang seharusnya dipompakan ke seluruh tubuh, jadinya berkumpul, salah satunya di paru,” kata Mira.

“Pada saat pompa jantungnya masih bagus-bagus saja, pekerjaan itu ringan buat seorang ibu, bisa diimbangi dengan baik, walaupun ada perubahan di tubuhnya ibu, di kerja jantungnya ibu, tapi bisa. Tetapi, pada saat ada penurunan, pada saat tertentu, pada satu kondisi tertentu, udah enggak sanggup lagi jantungnya,” kata Mira.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi