Selasa, 30/04/2024 - 06:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Avtur Bukan Penybab Utama Tiket Pesawat Mahal

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menepis penilaian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menyebut avtur sebagai salah satu kontributor harga tiket pesawat mahal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sandiaga menilai, pemerintah sudah melakukan kajian dan kontributor dari naiknya tiket pesawat tak hanya avtur tetapi pajak dan pungutan PNBP yang naik signifikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ternyata memang walaupun beberapa kali diangkat sebagai salah satu penyumbang tingginya tingkat harga tiket pesawat ternyata kalau dibandingkan dengan negara lain, karena strukturnya bukan hanya avtur ya tapi juga ada pajaknya, hasil dari pada pembicaraan pada saat ratas itu tidak berkontribusi signifikan dari segi kenaikan atau tingginya harga tiket pesawat,” ungkap Sandiaga, kemarin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria mengatakan, tudingan avtur menjadi penyebab mahalnya tiket tidak tepat. Pasalnya, jika dibandingkan negara lain harga avtur di Indonesia masih jauh lebih murah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertamina Ungkap Kesiapan Layani Mudik Lebaran

“Harga avtur di Indonesia itu masih lebih murah dibandingkan dengan singapura misalnya, jadi kalau dibilang harga avtur menyebabkan harga tiket penerbangan mahal itu salah besar,” kata Sofyano.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Sofyano, harga avtur juga tidak memiliki andil yang besar dalam komponen pembentukan harga tiket pesawat. Disamping itu wilayah Indonesia yang luas membuat harga avtur berbeda-beda di setiap bandara.

“Bandara kita tersebar di seluruh Indonesia, harga avtur kita kan macam-macam ini kan sesuai juga dengan kondisi wilayahnya, nggak mungkin harga avtur di Jakarta sama dengan di Papua,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Permintaan Avtur di Bandara Supadio Naik 8 Persen Jelang Idul Fitri

Harga avtur juga mengacu harga minyak dunia, itu sebabnya harga bahan bakar tersebut pun akan berubah mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.

Sofyano melanjutkan, kondisi geografis Indonesia yang beragam membuat penyaluran avtur di Indonesia sangatlah rumit, hal ini membuat tingginya biaya logistik. Namun badan usaha yang kini ditugaskan menyalurkan avtur yaitu Pertamina masih berupaya membuat harga avtur di bandara yang berada di wilayah terpencil tetap standar.

“Dengan mengingat luas wilayah kita dengan problem transportasi yang sedemikian rupa, harga avtur yang ada di kita punya masih standar, dibilang mahal sekali enggak, dibilang murah sekali tidak. Banyak negara lain yang kondisinya hampir sama dengan kita harganya lebih tinggi dari kita,” paparnya.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi