Rabu, 01/05/2024 - 13:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Air Radioaktif Fukushima Bocor, Cina Kejar Tanggung Jawab Jepang

ADVERTISEMENTS

BEIJING — Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin mengatakan pemerintah Jepang harus bertanggung jawab atas kebocoran air radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima pada Rabu (7/2/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Jepang punya tanggung jawab untuk memublikasikan insiden tersebut secara cepat, komprehensif, dan transparan serta bertanggung jawab untuk memberikan perincian kondisinya ,” kata Wang di depan media di Beijing, Cina, Kamis (9/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Tanggung jawab itu, katanya, perlu dijalankan Jepang karena rencana pembuangan limbah akan berlangsung selama 30 tahun atau bahkan lebih lama. Juru bicara Tokyo Electric Power Co (TEPCO) mengatakan diperkirakan ada 5,5 ton (5.500) liter air radioaktif yang bocor dari PLTN Fukushima pada Rabu (7/2/2024) di fasilitas yang memproses air.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pemrosesan itu berlangsung sebelum sebagian besar unsur radioaktif disaring di fasilitas canggih, yang dikenal sebagai ALPS. “Insiden ini kembali mengungkap permasalahan yang sudah lama ada dalam manajemen internal TEPCO,” kata Wang, menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
China Ragukan Pengelolaan TEPCO atas Air Olahan PLTN Fukushima

TEPCO mengatakan kebocoran dari ventilasi diketahui oleh seorang pekerja yang sedang membersihkan ventilasi, sebelum mengoperasikan fasilitas tersebut. Wang menekankan bahwa China punya banyak alasan untuk khawatir dan tanda tanya besar muncul pascainsiden itu. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Bisakah Jepang menjamin keselamatan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan pembuangan air limbah pada masa depan? Dapatkah fasilitas pengolahan dan pembuangan air yang terkontaminasi nuklir di Fukushima beroperasi dengan stabil dan efektif dalam jangka panjang?” ujarnya.

Kebocoran air yang terkontaminasi nuklir di fasilitas tersebut, menurut Wang, kembali menunjukkan pentingnya skema pemantauan internasional yang efektif dalam jangka panjang. Cina PUN mendesak Jepang untuk serius  menanggapi kekhawatiran dunia, membuang air yang terkontaminasi nuklir dengan cara yang bertanggung jawab.

Jepang, kata Wang, juga perlu bekerja sama dengan negara-negara lain dalam menerapkan skema pemantauan internasional yang independen dan efektif dalam jangka panjang untuk menghindari dampak buruk pembuangan air limbah ke laut.

Atas kebocoran air limbah tersebut, TEPCO menyebut tidak ada tanda-tanda kontaminasi yang terdeteksi di luar fasilitas tersebut. TEPCO juga mengeklaim “tidak ada perubahan signifikan” di pos-pos pemantauan radioaktivitas di sekitar pembangkit listrik.

Berita Lainnya:
Malaysia Kutuk Serangan Israel yang Menewaskan Pekerja Organisasi WCK di Gaza

Namun, TEPCO berencana untuk membuang tanah di sekitar area yang mungkin telah terkontaminasi. PLTN Fukushima hancur akibat gempa bumi besar dan tsunami pada 2011, yang menewaskan 18 ribu orang. Operasi pembersihan fasilitas itu diperkirakan memakan waktu hingga puluhan tahun.

Sejak Agustus 2023, TEPCO secara bertahap mulai melepaskan 1,34 juta ton limbah air olahan yang dikumpulkan sejak bencana ke Samudera Pasifik. Jepang mengeklaim air limbah itu tidak berbahaya dan sangat encer di laut yang kemudian dibuang secara bertahap selama puluhan tahun.

Klaim tersebut didukung oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah badan di bawah sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa itu melakukan survei dampak lingkungan, termasuk dengan mengambil sampel air dan ikan. Namun, Cina dan Rusia mengkritik pembuangan limbah PLTN Fukushima serta melarang semua impor makanan laut dari Jepang. 

 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi