JAKARTA — Menjelang tayangnya serial live action “Avatar: The Last Airbender”, kreator dan para pemerannya berbagi tentang serial tersebut serta pengalaman syuting yang telah mereka jalani. Pemeran Aang, Gordon Cormier, menceritakan pengalamannya menjadi seorang pemeran utama.
“Dia bocah 12 tahun yang ceria dan punya tanggung jawab yang sebenarnya tidak ia inginkan,” ucap Cormier dalam cuplikan yang diunggah di saluran Youtube Netflix Indonesia, Rabu (14/2/2024).
Tidak hanya Gordon Cormier, Kiawentiio, Ian Ousley, Dallas Liu, Elizabeth Yu, Paul Sun-Hyung Lee, dan Daniel Dae Kim, juga bergantian menceritakan mengenai karakter mereka masing-masing, diselingi dengan berbagai cuplikan dari serial yang dinanti-nantikan ini.
Produser eksekutif dan showrunner Albert Kim menyampaikan, kisah Avatar berlatar di dunia yang terinspirasi dongeng dan legenda dari Asia. “Orang-orang di dunia ini bisa memanipulasi empat elemen klasik lewat proses pengendalian,” ujar dia.
Sementara produser eksekutif dan sutradara Jabbar Raisani mengutarakan keinginannya. “Kuharap para penggemar bilang ini adaptasi live action yang selama ini mereka inginkan,” kata dia.
Serial live action “Avatar: The Last Airbender” mencakup delapan episode berdurasi satu jam dan diangkat dari serial animasi populer yang mengikuti kisah Aang, seorang Avatar muda, seiring usahanya menguasai empat elemen (Air, Bumi, Api, dan Udara). Tujuannya, demi mengembalikan keseimbangan dunia yang terancam oleh kehadiran Negara Api yang mengerikan.
Bersama kawan-kawan barunya, Sokka (Ian Ousley) dan Katara (Kiawentiio), saudara dan anggota Suku Air Selatan, Aang memulai perjalanan penuh petualangan luar biasa untuk menyelamatkan dunia dan melawan serangan kejam Raja Api Ozai (Daniel Dae Kim).
Namun kehadiran Pangeran Zuko (Dallas James Liu) yang bertekad untuk menangkap mereka, membuat rencana mereka terancam. Aang dan kawan-kawan akan membutuhkan bantuan sekutu dan berbagai karakter menarik yang mereka temui sepanjang perjalanan.
Sumber: Republika
