Selasa, 30/04/2024 - 06:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Adik Kim Jong Un Bertekad Membuka Hubungan Antara Korut dan Jepang

ADVERTISEMENTS

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan keterangan pers di kantornya di Tokyo, terkait gempa bumi yang terjadi di Jepang, Senin (1/1/2024). Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan memerintahkan masyarakat untuk mengungsi dari daerah tepi pantai setelah terjadi serangkaian gempa di garis pantai baratnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 SEOUL — Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan rezimnya terbuka untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang, termasuk mengundang pemimpin Jepang tersebut ke Pyongyang, Kamis (15/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan Kim Yo-jong tercetus setelah Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan dalam pidatonya pekan lalu bahwa dia merasakan “kebutuhan yang kuat” untuk mengubah hubungan saat ini antara Tokyo dan Pyongyang, dan bahwa dia saat ini sedang melakukan aktivitas terkait.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Uji Coba Rudal, Korut Kembali Tingkatkan Ketegangan di Semenanjung Korea
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya pikir tidak ada alasan untuk tidak menghargai pidatonya baru-baru ini sebagai pidato yang positif, jika hal itu didorong oleh niatnya yang sebenarnya untuk dengan berani melepaskan diri dari belenggu masa lalu dan meningkatkan hubungan Korea Utara-Jepang,” kata Kim Yo-jong dalam laporan berbahasa Inggris oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

ADVERTISEMENTS

Kim Yo-jong menambahkan ada kemungkinan bahwa kunjungan perdana menteri Jepang ke Pyongyang akan terjadi, bila Tokyo dapat menanggalkan kebiasaan buruknya yang tidak masuk akal, dengan menarik Korut atas hak sahnya membela diri dan tidak memberikan halangan seperti isu penculikan yang dinilainya sudah terselesaikan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Isu penculikan telah menjadi salah satu halangan utama dalam normalisasi diplomasi antara Korea Utara dan Jepang selama beberapa dekade.

Berita Lainnya:
Pemerintah Korsel Pertimbangkan Turunkan Kuota Sekolah Kedokteran

Jepang mengeklaim telah mengkonfirmasi penculikan 17 warga Jepang oleh Korea Utara pada tahun 1970-an dan 1980-an untuk pendidikan bahasa bagi mata-mata Korea Utara. 

“Saya pikir kepemimpinan negara kita masih belum mempunyai gagasan untuk memperbaiki hubungan Korea Utara-Jepang dan tidak tertarik untuk melakukan kontak,” katanya.

“Penting untuk memperhatikan niat tersembunyi Perdana Menteri Kishida di masa depan,” ujar Kim Yo-jong menambahkan.

Sementara itu, sebuah media Jepang melaporkan awal pekan ini bahwa Kishida sedang mempertimbangkan untuk mengunjungi Korea Selatan pada akhir Maret dan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Yoon Suk-yeol, yang akan menandai kunjungan kedua pemimpin Jepang itu.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi