Kamis, 02/05/2024 - 12:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Geng Bersenjata Mencoba Kuasai Bandara Utama Haiti

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi. Geng bersenjata bentrok dengan polisi dan tentara Haiti di depan Bandara Internasional Toussaint Louverture pada Senin (4/3/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BOGOTA — Geng bersenjata berusaha menguasai bandara internasional utama Haiti pada Senin (4/3/2024) dalam serangkaian serangan terbaru. Termasuk serangan yang menyebabkan pelarian massal narapidana dari dua penjara besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Geng bersenjata tersebut bentrok dengan polisi dan tentara di depan Bandara Internasional Toussaint Louverture. Ketika serangan terjadi, bandara ditutup tanpa ada pesawat yang beroperasi atau penumpang di lokasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah anggota geng bersenjata menyerbu dua penjara terbesar di negara itu. Mereka berhasil membebaskan lebih dari 3.800 narapidana.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Irak Berikan Hukum Gantung Kepada 11 Orang atas Tuduhan Terorisme

Pihak berwenang langsung segera memerintahkan pemberlakuan jam malam. Pemerintah mengatakan akan berusaha melacak narapidana yang kabur melarikan diri, beberapa di antaranya dituduh melakukan pembunuhan dan penculikan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pertempuran terjadi di tengah ketidakhadiran Perdana Menteri, Ariel Henry, yang berada di Kenya untuk menyelesaikan rincian pengerahan 1.000 petugas polisi Kenya untuk mengambil kembali kendali negara tersebut. Tidak ada kepastian apakah Henry akan kembali ke Haiti karena semakin meningkatnya risiko keamanan di negara tersebut.

Mantan petugas polisi dikenal sebagai Barbecue, Jimmy Cherizier, kini menjadi pemimpin geng yang kuat. Dia mengatakan, tujuannya adalah mencegah kembalinya Henry.

Setidaknya sembilan orang telah terbunuh, Kamis (29/2/2024), termasuk empat petugas polisi. Haiti telah bergulat dengan gelombang kekerasan geng dalam beberapa tahun terakhir, yang diperburuk dengan pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada tahun 2021.

Berita Lainnya:
Serangan Israel ke Konsulat Iran, Menlu: AS Harus Bertanggung Jawab

Berbagai geng kekerasan kini menguasai hingga 80 persen ibu kota Port-au-Prince. Mereka meneror orang melalui pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan yang tiada akhir.

Kepolisian nasional Haiti, menurut PBB, memiliki sekitar 9.000 petugas untuk memberikan keamanan bagi lebih dari 11 juta orang. PBB memperkirakan sekitar 15 ribu orang terpaksa meninggalkan tanah air mereka akibat gelombang kekerasan terbaru.

Amerika Serikat menyarankan warganya untuk sesegera mungkin meninggalkan Haiti. Dan, Kanada akan menutup sementara kedutaannya.

sumber : Antara/Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi