Selasa, 30/04/2024 - 04:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Anwar Ibrahim Tegaskan Malaysia Menentang Kolonialisme Hingga Apartheid

ADVERTISEMENTS

KUALA LUMPUR — Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan kebijakan Malaysia konsisten menentang kolonialisme, apartheid, pembersihan etnis hingga perampasan posisi negara manapun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pernyataan tegas itu PM Anwar sampaikan menjawab pertanyaan media dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz yang diikuti secara daring dari Kuala Lumpur, Selasa (12/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Anwar mengatakan posisi kebijakan Malaysia konsisten, bahwa negara itu tidak mendukung atau menentang kolonialisme atau apartheid atau pembersihan etnis maupun perampasan posisi negara manapun, baik itu di Ukraina ataupun di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Perkuat Afrika Selatan, Kolombia Akhirnya Gugat Israel ke Mahkamah Internasional
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengatakan tidak dapat menghapus kekejaman dan perampasan yang telah berlangsung selama 40 tahun, yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan dari masyarakat.

ADVERTISEMENTS

Ia mengatakan secara kuat menolak narasi, obsesi, seolah-olah seluruh persoalan dimulai dan berakhir pada 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Itu tidak dimulai pada 7 Oktober, dan tidak berakhir pada 7 Oktober. Itu mulai empat dekade sebelumnya, dan itu berlanjut setiap hari,” kata Anwar.

Ia mengatakan mendiskusikan banyak isu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang terkadang memiliki perbedaan pandangan, namun saling memiliki kepercayaan yang sama terkait dengan perang yang sedang terjadi di Gaza.

Berita Lainnya:
Presiden Ekuador Sebut Serbuan ke Kedubes Meksiko Demi Keamanan Nasional

Keduanya setuju diadakannya pembebasan tawanan dan gencatan senjata secepatnya, serta pemberian bantuan kemanusiaan untuk Palestina terutama yang berada di Gaza.

Malaysia, kata Anwar, tentu peduli dengan apa yang terjadi pada 7 Oktober 2023 saat konflik antara Hamas dan Israel bermula.

Namun dirinya meminta Eropa khususnya Jerman melihat fakta bahwa kekejaman, penindasan dan perampokan atas rakyat Palestina yang sudah terjadi selama empat dekade.

Pada kesempatan yang sama PM Anwar menegaskan Malaysia tidak memiliki hubungan dengan sayap militer Hamas.

Sumber: Antara/Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi