Rabu, 08/05/2024 - 23:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Suara tak Jauh Berbeda, PKS Bisa Lanjut Oposisi atau Pilih Koalisi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara nasional dari hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak terlalu jauh berbeda dengan perolehan Pemilu 2019. PKS dalam hitungan sementara bahkan tidak menembus lima besar perolehan suara terbesar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, PKS perlu belajar dari 10 tahun sebagai penyeimbang pemerintah. Perolehan suara 2024 tidak cukup signifikan untuk menambah kursi di DPR RI.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Baca: Kalah Bersaing, Mulyanto Ahli Nuklir PKS Gagal Lolos ke Senayan

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tenggelam dan timbul bersama rakyat itu sangat penting. Menjadi penyambung lidah rakyat itu sebuah kehormatan. Tapi ternyata perilaku pemilih kita tidak mengapresiasi hal ini,” kata Pangi di Jakarta, Ahad (17/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Pangi, semestinya masyarakat memberikan suaranya untuk PKS agar bisa menambah kursi di DPR. Tapi, ternyata fenomena PKS menjadi oposisi selama 10 tahun tidak semaksimal apa yang dilakukan PDIP, yang panen pada pemilu kedua yang memperoleh suara terbesar.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
MK Hanya Dalami 14 Amicus Curiae, Belum Tentu Dipertimbangkan Juga

Pangi mengatakan, menjadi oposisi itu kere, kasusnya bisa diulik, dan tidak ada penghargaan dari rakyat. Dia menilai masyarakat saat ini tidak cukup cerdas untuk itu. Masyarakay, kata dia, tidak memberikan reward atau penghargaan terhadap perjuangan PKS. “Saya berpikir bahwa PKS bisa nomor satu atau dua, tapi faktanya tidak seperti yang dihitung di atas kertas,” kata Pangi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Baca: Lima Caleg DPR Peraih Suara Terbanyak Pileg 2024, Satunya dari Luar Jawa

Menjadi oposisi selama 10 tahun, jelas Pangi, cukup melelahkan. Partai tidak dapat program dan kebijakan dari pemerintah. Banyak program kepala daerah PKS yang tidak bisa mendapat anggaran pusat karena dianggap oposisi, salah satunya adalah Depok.

“Saya pikir PKS akan rasional, kalau 10 tahun oposisi tidak maksimal membantu rakyat, saya pikir di dalam pemerintah pun tidak membawa kesialan, justru membawa kebaikan,” jelas Pangi.

Menurut Pangi, PKS tidak ada kendala dengan Prabowo, yang telah membersamai dua kali pemilu. Menurut dia, itu tidak membuat chemistry kedua belah pihak sulit untuk bersatu, berbeda dengan PDIP. Dengan Gerindra pun, kata dia, tidak ada kendala dalam membangun koalisi.

Berita Lainnya:
Pertemuan Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Disebut Tunjukan Kesolidan Usai Pemilu

Dia menyebutkan, tidak ada partai yang bisa menjadi oposisi selama 15 tahun. Tapi, jika PKS mengambil jalan 15 tahun sebagai oposisi, maka hal tersebut harus diapresiasi. “Saya pikir PKS lebih mempertimbangkan kebermanfaatan dan kemudhoratannya. Masyarakat masih berharap ada oposisi,” terang Pangi.

Baca: Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Presiden Palestina

Sementara itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Bandung Muhammad Fuady, mengatakan, koalisi itu mungkin saja terjadi. Tapi, yang menjadi persoalan adalah diterima atau tidaknya sikap itu oleh para konsituen PKS dibanding menjadi oposisi. Selain itu, PKS adalah salah satu partai yang memiliki tingkat pragmatisme rendah.

“Partai ini relatif konsisten, berbasis ideologi keagamaan, baik di level elit maupun konstituennya. Pilihan menjadi oposisi juga sudah dilakukan sejak lama. Keputusan politik PKS biasanya memiliki resonansi yang sama dengan pemilih, artinya suara partai selaras dengan publiknya,” kata Fuady.

Semua serba mungkin…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi