Rabu, 01/05/2024 - 09:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Pj Gubernur Aceh: Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat PAT dan LTT

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Kementerian Pertanian RI terus mendorong peningkatan produksi padi guna menjamin kelangsungan pasokan beras serta mengantisipasi darurat pangan tahun 2024. Kementan menerapkan sejumlah solusi cepat seperti Perluasan Areal Tanam (PAT), sistem pompanisasi di lahan kering dekat sungai, Luas Tambah Tanam (LTT), serta tumpang sisip padi gogo di lahan sawit dan kelapa.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Hal tersebut disampaikan oleh Oenjabat Gubernur Aceh Bustami, saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Percepatan Tanam dan Peningkatan Produksi Padi Tahun 2024, di ruang Serbaguna Setda Aceh, Kamis (21/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Target Luas Tambah Tanam (LTT) Aceh pada Maret 2024 mencapai 29.281 hektar. Dari Januari hingga Maret, Aceh sudah surplus dari target LTT yang telah ditetapkan, dengan pencapaian LTT padi seluas 175.187 hektar dari Oktober 2022 hingga Maret 2023. Sedangkan periode Oktober 2023 hingga 18 Maret 2024, pencapaian LTT seluas 181.257 hektar, dengan surplus seluas 6.070 hektar,” ujar Bustami.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain itu, kata dia, Optimalisasi Lahan Rawa juga dikerjakan untuk memperluas area pertanian, melalui kerja sama antara Kementan dan TNI. Bustami menambahkan, semua upaya ini sejalan dengan visi Pemerintah Aceh untuk menjadikan Tanoh Rencong tetap bertahan sebagai lumbung pangan nasional.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pemkab Aceh Besar Sudah Transfer Rp 9,5 Miliar Jerih Aparatur Gampong

“Optimalisasi lahan dilaksanakan seluas 11.557 hektar di 7 kabupaten, yaitu: Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Simeulue. Kemudian pompanisasi pada lahan kering dekat sungai dapat mengairi lahan seluas 28.495 hektar dan tumpang sisip padi gogo seluas 29.371 hektar,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pencapaian ini, sambung Pj Gubernur, tentu menjadi harapan baik bagi Aceh untuk meningkatkan produksi padi dibandingkan tahun sebelumnya, dan berupaya meningkatkan surplus tersebut menjadi lebih optimal.

Bustami mengatakan, kegiatan-kegiatan tersebut dimaksimalkan dengan memanfaatkan mesin pertanian pengolah tanah, memastikan ketersediaan benih berkualitas dan memberikan bantuan pupuk kepada petani.

Dalam sambutannya, Bustami juga mengingatkan, bahwa pangan memegang peran strategis dan politis yang krusial dalam pembangunan nasional. Hal ini tercermin dari kontribusinya dalam sumber pendapatan masyarakat, penyediaan lapangan kerja dan bahan pangan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pemicu pertumbuhan ekonomi pedesaan, serta pengaruhnya terhadap inflasi daerah dan nasional.

Berita Lainnya:
Kemenag Aceh Target Keluarkan 6.000 Sertifikat Produk Halal Tahun Ini

“Tantangan utama mewujudkan ketahanan pangan saat ini terletak pada fluktuasi iklim yang mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman. Akibat dari kondisi darurat pangan yang disebabkan oleh dampak El Nino, produksi pertanian di Indonesia kini menurun dan harga pangan meningkat,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia selaku Kepala Pemerintahan Aceh menyambut baik kegiatan ini serta mengapresiasi Menteri Pertanian RI atas alokasi program pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi. Bustami menegaskan dukungannya terhadap kegiatan ini, agar bisa terlaksana dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mengatasi darurat pangan.

“Saya mengajak kita semua untuk terus memberikan dorongan dan motivasi kepada para pelaksana di lapangan, khususnya petani, agar terus berupaya mencapai target, baik produktivitas maupun akumulasi produksi. Semoga upaya-upaya ini membuka peluang lebih luas dalam meningkatkan kesejahteraan para petani Aceh dan menjadi tonggak penting dalam menjawab tantangan krisis pangan,” katanya.[]

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi