Selasa, 30/04/2024 - 08:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jubir AMIN Ungkap Ada Jaksa, Polisi dan Orang Pajak Ancam Kades: Masih Mau Tidur sama Istri?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –  Juru Bicara Tim Nasional Anies-Muhaimin, Eva Kusuma Sundari membeberkan bagaimana Pemilu 2024 berlangsung dengan tirani uang hingga penuh tekanan.Hal tersebut disampaikan Eva Kusuma Sundari dalam Breaking News Kompas TV tentang Timnas Anies-Muhaimin Daftarkan Gugatan ke MK, Kamis (21/3/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Jadi yang ASN (Aparatur Sipil Negara) juga minta (uang -red), demi Allah,” ucap Eva.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bukan hanya ASN, Eva juga mengatakan ada permainan yang dilakukan oleh aparat desa untuk memenangkan salah satu paslon. Aparat desa tersebut, kata Eva, mengatur pemilik kepentingan untuk tidak perlu turun dan menyerahkan sepenuhnya kepada dirinya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hasto Ungkap Jauh Sebelum Pemilu Jokowi Ingin Lengserkan Megawati dari Ketum PDIP Demi Pertahankan Kekuasaannya
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ada aparat desa ngomong, ‘sudah nggak usah turun’, dicegat, ‘minta berapa suara? sana sudah minta sekian suara’. Artinya apa? Nanti yang bagi amplop aparat-aparat,” ujar Eva.

ADVERTISEMENTS

Eva lebih lanjut juga menceritakan, bagaimana teman SMP-nya yang bekerja di Pemda diintimidasi oleh atasannya. Eva mengungkap, berdasarkan cerita yang didengarnya, hampir setiap hari atasan dari temannya selalu menekankan kepada bawahannya untuk memilih paslon nomor 02, Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Itu temen saya di Pemda, sampai tidak berani aktif di grup SMP, SMA. Karena apa? Enggak berani ngomong, setiap saat bos itu ngomong, ‘ingat ya, 02 ya’,” ungkap Eva.

Berita Lainnya:
Bos Besar Herlina Lim dan Harvey Moeis Kabur ke Luar Negeri? Kejagung Bungkam

Bukan hanya itu, Eva juga mengungkapkan soal kisah sedih seorang kepala desa saat pelaksanaan pemilu. Menurut Eva, kepala desa tersebut mengalami tekanan dari polisi hingga jaksa agar memenangkan salah satu paslon.

“Kepala desa ya, yang sangat kasihan itu kepala desa, dipanggil jaksa, dipanggil polisi, dipanggil pajak, istilahnya, (diancam dengan kalimat) ‘masih ingin tidur dengan istrimu?’ Kayak gitu, ” beber Eva.

“Itu beredar di media sosial ya, bukan ada di saya, loh sampai segitunya, ada istilah intimidasi dan mobilisasi.”

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi