Selasa, 30/04/2024 - 02:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Hasto Ungkap Jauh Sebelum Pemilu Jokowi Ingin Lengserkan Megawati dari Ketum PDIP Demi Pertahankan Kekuasaannya

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mempertahankan kepemimpinannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 Bahkan, Jokowi mengincar kursi ketua umum PDIP yang kini diduduki Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Hasto, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan Politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDIP.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri power full,” kata Hasto dalam kegiatan Bedah Buku “NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Berita Lainnya:
Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

 

Hasto mengatakan, dalam kabinet Jokowi ada menteri power full dan menteri yang superpower full. Ia menyebut, yang mendapat tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDIP ialah menteri power full.

 

“Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan,” ucap Hasto.

Berita Lainnya:
Ahli Kubu Prabowo-Gibran Akui Jadi Jubir TKN, Refly Harun: Mohon Dicatat yang Mulia

 

Upaya pengambilalihan parpol yang dipimpin Megawati ini pun pernah terjadi para era Soeharto yang ingin mempertahankan kekuasaan lewat Pemilu 1971.

 

‘Nah, ini harus kita lihat, mewaspadai bahwa ketika berbagai saripati Kecurangan Pemilu 71, yang menurut saya 71 saja enggak cukup, ditambah 2009, menghasilkan 2024, kendaraan politiknya sama,” papar Hasto.

 

Hasto juga menyampaikan ad upaya dari kubu Jokowi untuk membentuk koalisi partai politik yang besar.

 

“Sekarang ada gagasan tentang soal koalisi besar permanen seperti ada barisan nasional,” pungkas Hasto.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi