Selasa, 30/04/2024 - 00:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sejarah PPP: Dipelopori Ulama dan Empat Partai Islam

ADVERTISEMENTS

Simpatisan mengibarkan bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat kampanye PPP Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4). (Republika/Prayogi)

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Awalnya terdapat empat partai Islam ikut dalam percaturan politik di Indonesia di masa awal Orde Baru. Di antaranya Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Seiring berjalannya waktu, empat partai berbasis Islam itu bergabung atau melakukan fusi pada 5 Januari 1973. Hasil fusi tersebut lahirlah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kelahiran PPP dipelopori oleh para ulama, di antaranya KH Idham Chalid sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Mohammad Syafaat Mintaredja sebagai Ketua Umum Parmusi, Haji Anwar Tjokroaminoto sebagai Ketua Umum PSII, Haji Rusli Halil sebagai Ketua Umum Perti, dan Haji Mayskur sebagai Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PPP Tegaskan Belum Putuskan Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dengan hasil gabungan dari partai-partai besar berbasis Islam, maka PPP telah memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam.” Dilansir dari laman resmi PPP, Jumat (22/3/2024)

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Awal berdirinya, PPP menerapkan asas Islam dengan lambang Kabah. Namun sejak tahun 1984, PPP menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan sistem politik yang berlaku saat itu, ini disebabkan karena adanya tekanan politik pada masa Orde Baru. 

Selanjutnya PPP secara resmi menggunakan asas Pancasila dengan lambang Bintang dalam segi lima berdasarkan Muktamar I PPP tahun 1984. 

Berita Lainnya:
MK: Asrul Sani Boleh Sidangkan Perkara Sengketa Hasil Pemilu dengan Pemohon PPP

Dalam perjalannya, PPP kembali menggunakan asas Islam dengan lambang Kabah sejak tumbangnya kekuasaan Presiden Soeharto tahun 1998 berdasarkan kesepakatan dalam Muktamar IV akhir tahun 1998. PPP berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, meskipun partai menggunakan asas Islam.

Kembali ke tahun 1973, PPP yang dipelopori para ulama ini melantik ketua umum yang pertama pada periode 5 Januari 1973 – 1978. Ketua umum pertama PPP adalah H Mohammad Syafaat Mintaredja. Hingga selanjutnya ketua umum PPP secara berturut-turut H Jailani Naro, H Ismail Hasan Metareum, H Hamzah Haz dan seterusnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi