Selasa, 30/04/2024 - 14:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Siapa Penyiksa Warga Papua dalam Drum?

ADVERTISEMENTS

Oleh Bambang Noroyono

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Video penyiksaan keji terhadap warga Papua yang dimasukkan dalam drum air jadi sorotan belakangan. Siapa sedianya oknum pelaku tindak kekerasan brutal tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Cenderawasih Letnan Kolonel (Letkol) Candra Kurniawan mengatakan, internalnya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait video tersebut. Dikatakan dia, tim di internal pun belum dapat memastikan apakah video tersebut benar, atau cuma hasil editan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Potongan-potongan video tersebut, masih ditelusuri, baik tentang kejadian sebenarnya berada di mana, dan kapan, sehingga tidak terjadi simpang siur,” begitu ujar Letkol Candra saat dihubungi Republika dari Jakarta, Jumat (22/3/2024).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kata dia, dari penelusuran sementara ini, bisa saja bahwa pelaku dalam video tersebut adalah warga biasa yang menggunakan atribut-atribut TNI. “Karena itu saat ini kita lakukan penelusuran, dan konfirmasi di lapangan,” ujar dia. 

Namun, kata Letkol Candra, dari informasi yang beredar di internal TNI, ada tudingan bahwa video tersebut dilakukan oleh prajurit dari Satgas Yonif 300/R dan terjadinya di Ilaga, Kabupaten Puncak. Namun dikatakan dia, selama ini, tidak pernah ada resistensi masyarakat Papua di Ilaga terhadap kehadiran Satgas Yonif 300/R. 

Berita Lainnya:
Pernyataannya Lukai Perasaan Umat Islam, Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan ke Polisi

Dia menegaskan dari penelusuran jika ditemukan fakta bahwa pelaku dalam video tersebut adalah para prajurit TNI, institusinya tak bakal segan melakukan penghukuman. “Apabila memang benar pelaku itu adalah prajurit TNI, maka prajurit tersebut kami pastikan akan ditindak tegas, dan diproses secara hukum. TNI seperti lembaga atau institusi lainnya yang menjunjung tinggi hukum dan penegakan HAM,” begitu sambung dia.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam tindakan tak manusiawi oknum yang terekam video melakukan penyiksaan terhadap warga biasa di Papua. Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menegaskan peristiwa penyiksaan terhadap warga biasa tersebut bakal menambah catatan buruk pendekatan cara-cara militer yang tak manusiawi terhadap masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Atnike mengingatkan komitmen pemerintah untuk segera memperbaiki strategi keamanan yang militeristik di wilayah Papua menuju pola yang lebih humanistik. “Komnas HAM sangat menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut karena akan menambah rentetan korban kekerasan akibat konflik di Papua yang diduga merupakan penyiksaan oleh aparat keamanan (TNI),” begitu kata Atnike dalam siaran pers Komnas HAM yang diterima di Jakarta, Jumat (22/3/2024). 

Komnas HAM kata Atnike menaruh perhatian serius terkait dengan adegan penyiksaan oleh personel TNI terhadap seorang warga Papua tersebut. Dan mendesak pemerintah, agar memerintahkan TNI melakukan penegakan hukum terhadap para personelnya yang melakukan aksi-aksi tak manusiawi tersebut. “Komnas HAM berharap  agar pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan proses penegakan hukum yang adil terhadap kasus tersebut. Dan Komnas HAm terus mendorong agar pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua,” ujar Atnike.

Berita Lainnya:
LPSK Terima Perlindungan Korban Dugaan Pelecehan Rektor UP

Menurutnya cara-cara militeristik, dan aksi-aksi yang brutal terhadap masyarakat asli di Papua hanya bakal semakin meninggikan intensitas kekerasan di Bumi Cenderawasih. Peristiwa penyiksaan tersebut, pun dikhawatirkan bakal memunculkan sikap yang berujung pada kekerasan-kekerasan lanjutan. Dari informasi yang sampai di Komnas HAM, kata Atnike peristiwa penyiksaan terhadap warga Papua itu, terjadi di kawasan Puncak, Papua Tengah. “Untuk itu Komnas HAM meminta semua pihak agar menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik di Papua,” begitu ujar Atnike.

Pegiat HAM Papua Theo Hasegem mengirimkan kepada Republika dua potongan video penyiksaan tersebut. Theo sendiri mengaku belum mengetahui siapa warga sipil yang terekam mendapatkan penyiksaan. Pun Theo mengaku belum mengetahui apakah warga Papua dalam video tersebut ada kaitannya dengan kelompok separatisme bersenjata. Namun kata dia dari dua rekaman video yang sampai kepadanya menunjukkan bentuk penyiksaan yang tak manusiawi dilakukan orang-orang dengan pakaian alat militer, terhadap warga Papua yang tampak bertelenjang dada.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi