Selasa, 30/04/2024 - 02:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Airlangga Hartarto Dinilai Berpeluang Pimpin Koalisi Besar

ADVERTISEMENTS

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) bersama cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri Lomba Senam Gemoy di Jakarta Barat, Ahad (7/1/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA–Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, berpeluang memimpin koalisi besar di pemerintahan Prabowo-Gibran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

”Kinerja Airlangga dinilai cukup baik dalam mengawal sektor perekonomian dalam negeri, jadi peluangnya cukup besar memimpin koalisi besar. Ini menandai jika Jokowi akan ada pada pihak Golkar, termasuk soal penyusunan kabinet,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu disampaikan Dedi menanggapi lahirnya wacana koalisi besar, yang akan mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang mulai ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PDIP Syaratkan Kader yang Ingin Maju Jadi Kepala Daerah tak Boleh Bohong

Koalisi besar diungkapkan Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani, yang menilai koalisi itu sangat penting untuk menyukseskan program-program besar yang akan dijalankan Prabowo-Gibran. Menurut Dedi, jika membaca pemerintahan sebelumnya atau yang saat ini sedang berjalan maka ada kelebihan jika wacana koalisi besar tersebut benar-benar terealisasi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Kelebihan yang dimaksud yakni stabilitas dan efektifitas putusan politik, sehingga pemerintah dimudahkan dalam menjalankan pekerjaan pembangunan,” tegasnya.

Dedi menilai sangat mungkin peluang koalisi besar itu terwujud. Namun tentu dengan catatan dilakukan secara proporsional. Partai pengusung Prabowo-Gibran harus mendapat porsi yang sesuai dengan kinerja politik mereka, utamanya dalam hal pemenangan.

Berita Lainnya:
Bagja: Bawaslu tak Pilih-Pilih Penanganan Perkara Pemilu

“Secara khusus Golkar (mesti mendapat porsi lebih), mengingat Golkar adalah partai terbesar sekaligus representasi Gibran,” ujarnya.

Artinya, kata Dedi, cukup rasional jika Partai Golkar dilibatkan dalam putusan penting koalisi besar tersebut. Bahkan Partai Golkar bisa saja dianggap sebagai pemimpin koalisi besar karena jumlah kursi partai yang identik dengan warna kuning itu di parlemen yang terbesar dalam koalisi.

“Di luar itu, partai penantang di pilpres utamanya PKB dan Nasdem sejauh ini tidak miliki persoalan dan pertentangan dengan kelompok Prabowo-Gibran, untuk itu wacana koalisi besar cukup mudah dijalankan,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi