Kamis, 02/05/2024 - 21:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

BBMKG Denpasar: Waspadai Potensi Hama Tanaman Saat Kemarau Basah

ADVERTISEMENTS

Petani mengayak padi saat panen raya di Desa Manistutu, Jembrana, Bali, Selasa (28/6/2022).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

DENPASAR — Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi munculnya hama dan penyakit tanaman memasuki musim kemarau yang masih berpeluang terjadi hujan (basah) di Bali.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kemarau dengan hujan atas normal itu bisa melaksanakan kegiatan pertanian, tapi tetap waspadai hama dan penyakit tanaman,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri di Kuta Kabupaten Badung Bali, Sabtu (23/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut dia, kondisi itu dipengaruhi setelah munculnya fenomena El Nino dan La Nina yang menyebabkan musim kemarau di Bali diperkirakan masih basah, karena ada potensi masih terjadi hujan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Genjot Produksi, Mentan Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Papua Selatan

Namun, ia menambahkan intensitas hujan itu tergolong kecil yakni berkisar 10 milimeter atau 15-20 milimeter per dasarian, yang tidak sama saat periode hujan. Sedangkan syarat minimal untuk disebut musim hujan yakni terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencapai lebih dari 50 milimeter selama dua dasarian (20 hari) berturut-turut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Jika saat kemarau sifat hujan di atas normal itu untuk pertanian bagus tapi dari segi hama itu pasti banyak berkembang. Biasanya kering panas, hama itu sedikit tapi ketika iklim berubah menjadi basah, atau tidak hangat, tidak juga basah itu disukai hama dan penyakit,” kata Aminudin.

Berita Lainnya:
Tiga Orang Dilaporkan Tertimbun Longsor di Garut

BBMKG Denpasar memperkirakan fenomena El Nino akan berlangsung hingga Mei 2024, kemudian muncul fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi pada puncak musim kemarau.

Ada pun musim kemarau di Bali untuk sebagian besar zona musim mencapai puncaknya pada Agustus 2024. BBMKG Denpasar memperkirakan pada pertengahan Maret ini, beberapa wilayah di Bali sudah mulai memasuki musim kemarau.

Dari 20 zona musim (ZOM) yang ada di Bali, katanya, sebanyak 19 ZOM atau sekitar 95 persen itu diperkirakan mengalami sifat hujan kemarau atas normal atau masih berpotensi terjadi hujan.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi