Selasa, 30/04/2024 - 00:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Telegraph: Israel Akui tak Bisa Hancurkan Hamas Setelah AS tak Veto Resolusi DK PBB

ADVERTISEMENTS

Bendera Israel dan Amerika Serikat. (ilustrasi)

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TEL AVIV — Seorang intelijen Israel mengatakan kepada Telegraph bahwa, tujuan pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk melenyapkan Hamas dari Jalur Gaza saat ini menjadi semakin tidak tercapai. Terlebih setelah Amerika Serikat mengambil sikap abstain saat voting sebuah resolusi gencatan senjata di DK PBB pada awal pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Jika anda bertanya kepada saya sebulan lalu, saya pasti akan menjawab iya (apakah Israel bisa melenyapkan Hamas) karena pada saat itu, Amerika masih mendukung penuh Israel,” ujar pejabat intelijen yang tak disebutkan identitasnya itu dikutip, Kamis (28/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Lebih dari 12 Warga Palestina Gugur dalam Serangan Israel di Gaza Tengah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“AS tidak mendukung serangan ke Rafah, sehingga kartunya sekarang sedang tidak bagus, dalam artian Israel harus melakukan sesuatu yang dramatis dan drastis untuk mengubah momentum,” sumber Telegraph, menambahkan.

ADVERTISEMENTS

Menurut sumber itu, keyakinan di antara struktur organisasi keamanan Israel adalah, bahwa Hamas saat ini tengah berfokus untuk bisa bertahan hingga musim panas tahun ini, berbarengan dengan masa kampanye Pilpres di AS.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Meski sumber Telegraph menyebut AS telah meninggalkan Israel sendirian berperang di Gaza, beberapa media barat melaporkan, Washington telah mengambil keputusan untuk tetap membantu rencana operasi serangan Israel ke Rafah, kota di bagian selatan Gaza di mana saat ini 1,5 juta warga Palestina berlindung. Tekanan global pun terus meningkat kepada Israel dan negara-negara Barat agar mereka menghentikan peperangan dan membolehkan bantuan masuk ke Gaza demi mengatasi bencana kelaparan.

Berita Lainnya:
Menlu Mesir: Mesir, AS, dan Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Namun demikian, para pejabat Israel tetap berkeyakian bahwa, operasi ke Rafah adalah sebuah keharusan untuk menghancurkan batalion terakhir Hamas. Di samping rencana serangan ke Rafah, pertempuran sengit antara pejuang Palestina dan IDF terus terjadi setiap harinya di utara dan bagian tengah Gaza.

 

sumber : Antara, Sputnik

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi