Selasa, 30/04/2024 - 03:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat di Kalimantan, Jokowi Sebut Belum Ada Komunikasi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum ada komunikasi dengan perusahaan infrastruktur asal Brunei, Brunergy Utama Sdn Bhd yang akan membangun proyek kereta cepat di Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei. Kendati demikian, Jokowi mengaku mengetahui bahwa perencanaan pembangunan kereta cepat sudah dilakukan sejak lama.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Belum (komunikasi), tapi saya tahu itu sudah dalam perencanaan lama,” kata Jokowi saat melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebelumnya, perusahaan infrastruktur asal Brunei, Brunergy Utama Sdn Bhd mengumumkan akan membangun proyek kereta cepat yang menghubungkan wilayah Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei. Kereta cepat ini dirancang untuk memperpendek jarak perjalanan antara Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dikutip dari situs web Brunergy Utama Sdn Bhd, seperti diberitakan Malaymail, Selasa (2/4/2024), proyek Kereta Api Trans Borneo akan dilaksanakan dalam dua tahap yang melibatkan rute sepanjang 1.620 kilometer. Nantinya, jarak rata-rata antarstasiun masing-masing adalah 150 KM dan kecepatan kereta antara 300 hingga 350 kilometer per jam dengan perkiraan waktu tempuh rata-rata antar stasiun hanya 30 menit.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menhub: Bandara Panua Pohuwato untuk Perkuat Ekonomi Gorontalo

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Tahap pertama akan menghubungkan kota-kota dari pesisir Barat hingga Pantai Timur, dimulai di Pontianak, Kalimantan Barat, dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah, yang merupakan kawasan fokus ekonomi,” seperti dikutip dari situs tersebut.

Adapun rutenya akan mencakup kota-kota seperti Kota Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort, Sipitang, Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu, Sri Aman, Kuching, Sambas, Singkawang, Mempawah dan Pontianak.

Sementara itu, kata perusahaan, tahap kedua akan melibatkan Kalimantan Utara dan Timur yang menghubungkan jalur utama dengan Samarinda dan ke ibu kota baru Indonesia, IKN Nusantara.

Rute tersebut meliputi Long Seridan, Ba Kelalan, Long Bawan, Malinau, Tanjung Selor, Tanjung Redeb, Pengadan, Lubuk Tutung, Bontang, Samarinda, dan Balikpapan.

Berita Lainnya:
Rencana Pengambilalihan Golkar dan PDIP yang Diungkap Hasto dan Dibantah Jokowi

Kereta Api Trans Borneo akan memiliki empat terminal yang berfungsi sebagai hub utama transportasi massal, serta 24 stasiun yang tersebar di seluruh pulau. Kedua rute tersebut akan bertemu di distrik Tutong di Brunei, yang berfungsi sebagai pusat jalur kereta api.

Sementara itu, Brunergy Utama Sdn Bhd adalah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Brunei yang berfokus pada proyek infrastruktur besar untuk mendorong pertumbuhan masa depan di Kalimantan. Didirikan pada 21 Oktober 2013, Brunergy sebelumnya dikenal sebagai Mumin Energy (B) Sdn Bhd, yang utamanya beroperasi di sektor minyak dan gas.

Setahun kemudian pada 2014, pendirinya Danny Chong dan Khalid Abdul Mumin menyelaraskan kembali misi perusahaan untuk fokus pada sistem pengiriman transportasi massal untuk Brunei dan Malaysia. Namanya diubah menjadi Brunergy Utama (B) Sdn Bhd pada 5 Agustus 2014.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi