Kamis, 02/05/2024 - 13:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Penyanyi Cilik Kenneth Trevi Kampanye Anti Perundungan Lewat Lagu “Jangan Bully” dan “Anti Bully”

ADVERTISEMENTS

BANDUNG – Kenneth Trevi mengkampanyekan anti perundungan (bullying) melalui karya-karya lagunya. Penyanyi Cilik yang tinggal di Kota Bandung tersebut menyampaikan penolakannya pada tindakan perundungan melalui dua karya lagu terbarunya, yang berjudul: Jangan Bully, dan Anti Bully.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kenneth Trevi akan meluncurkan lagu Anti Bully melalui label musik Senada Digital pada Jumat (12/4/2024) di berbagai platform musik digital. Sedangkan lagu Jangan Bully, official music video-nya  tayang perdana pada Jumat, 5 April 2024 di YouTube channel Senada Digital.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Saat diwawancarai pada Jumat (5/4/2024), Kenneth Trevi mengatakan, lagu Jangan Bully, dan Anti Bully yang ia nyanyikan merupakan karya lagu Rulli Aryanto. Lagu Jangan Bully lebih memberitahu bahwa jika tidak mau di-bully maka jangan mem-bully. Kalau kita tidak mau disiksa, janganlah menyiksa. Kalau kita sudah membuat kecewa orang-orang yang kita sayang, maka pasti kita akan susah sendiri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Lagu Anti Bully lebih kepada mengajak supaya tidak saling mem-bully. Kita harus saling menghormati, karena kita manusia sama-sama dicipta, ketika duduk kita sama-sama rendah, ketika berdiri kita sama-sama tinggi, semuanya sama. Untuk lagu Jangan Bully dikemas dalam musik remix yang asik. Sedangkan lagu Anti Bully lebih dikemas dalam bentuk musik koplo yang tidak kalah asik.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Kami anak-anak hebat anti dengan bullying. Aku juga akan selalu mengingatkan teman-teman hebat aku semua lewat laguku ini supaya jangan melakukan bullying kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Tidak ada untungnya kita melakukan bullying,” kata Kenneth Trevi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kisah Tantowi Yahya Bertemu Malaikat di Taman Raudhah: Ganteng Wangi Berbahasa Palembang

Kenneth Trevi sangat senang, sangat bersemangat sekali, dan sangat bangga karena dipercaya Senada Digital untuk merilis lagu-lagu bertema bully. Kenneth Trevi teringat pada tahun lalu ia harus tampil di panggung untuk menyanyikan lagu orang lain yang bertemakan bully.

“Tapi sekarang aku sudah punya lagu sendiri yang bertema bully, jadi aku bisa dengan bangga menyanyikan lagu aku sendiri, dan bisa mengajak teman-temanku untuk menyanyikannya bersama-sama,” kata Kenneth Trevi.

Kenneth Trevi lahir di Bandung pada 23 Oktober 2012, dari pasangan Hendri Luis (Bandung), dan Yuly (lahir di Medan dan besar di Padang). Saat berusia 1 tahun 3 bulan, Kenneth Trevi didiagnosa Gangguan Bahasa Ekspresif. Saat berusia 3 tahun, barulah Kenneth Trevi didiagnosa Twice Exceptional. Kenneth Trevi masih konsisten menjalani berbagai macam sesi terapi hingga saat ini.

Yuly, mamanya Kenneth Trevi pada kesempatan yang sama mengatakan, saat Kenneth Trevi berusia 3 tahunan pernah tantrum hebat di tempat umum dalam waktu yang cukup lama. Tantrumnya berulang beberapa kali dan dilihat oleh banyak orang di sana.

Ketika tantrumnya sudah selesai, ada ibu-ibu lewat yang sambil jalan mengatakan “Ini nih ya anak nakal yang dari tadi nangis-nangis saja ya, yang ga bisa diam dari tadi ya, nakal sekali ya, nangis teriak ga berhenti.”

Berita Lainnya:
Lima Film dengan Adegan Post Credit Terbaik 

“Pernah juga ketika Kenneth Trevi masih berusia 2 tahun dibilang anak yang ga bisa apa-apa, anak yang bodoh dibanding anak-anak lain yang sudah bisa melakukan banyak hal. Saat itu aku hanya senyum saja ketika Kenneth Trevi dikatakan tidak bisa apa-apa, dan meminta maaf karena sudah membuat kegaduhan. Sejak saat itu, di dalam hati aku selalu mengatakan ke diri aku sendiri, suatu saat akan kubuktikan kalau anakku akan menjadi sosok yang bisa dibanggakan,” kata Yuly.

Menurut Yuly, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat rentan untuk menjadi bahan bully-an. Mau bagaimanapun, ABK akan selalu terlihat berbeda dibanding anak-anak lain. Perbedaan tersebut yang menjadikannya sebagai objek untuk di-bully.

Budaya tersebut terjadi karena kurangnya empati orang-orang terhadap ABK, kurangnya kesabaran ketika harus berhadapan dengan ABK, dan mungkin juga karena ada banyak orang yang tidak tahu dan tidak paham harus bagaimana cara berhadapan dengan ABK. Mereka takut dan menghindar untuk berinteraksi dengan ABK, bahkan hanya jadi bahan olok-olokan bagi mereka.

Yuly berharap, semua ABK bisa diperlakukan sama seperti Non ABK, bisa diterima, dan dirangkul seperti anak-anak pada umumnya. ABK punya banyak keterbatasan, tapi mereka juga sama-sama punya kebutuhan untuk berinteraksi, meski dengan cara yang berbeda.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi