Selasa, 30/04/2024 - 04:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Peneliti Australia Temukan Tiga Spesies Kanguru Baru yang Telah Punah

ADVERTISEMENTS

MELBOURNE — Sejumlah peneliti dari Universitas Flinders Australia pada Senin (15/4) mengumumkan mereka telah menemukan tiga spesies kanguru baru yang hidup di Australia antara 5 juta dan 40 ribu tahun yang lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Tim peneliti tersebut menemukan tiga spesies dari genus protemnodon yang telah punah dengan membandingkan temuan museum dengan fosil yang ditemukan di sekitar Danau Callabonna di Australia Selatan, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Megataxa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Spesies-spesies baru tersebut yang telah teridentifikasi adalah Protemnodon viator, Protemnodon mamakurra, dan Protemnodon dawsonae. Spesies viator menjadi yang terbesar di antara ketiganya dengan berat 170 kilogram, dua kali lipat ukuran kanguru merah yang ada saat ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
15 Daerah Ditetapkan BMKG Bertatus Waspada Cuaca Ekstrem, Mana Saja?
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kanguru itu mungkin mirip kanguru merah, tapi tulangnya lebih tebal dan berotot,” kata ketua peneliti Isaac Kerr.

ADVERTISEMENTS

Penelitian tersebut melibatkan fosil dari 14 koleksi di empat museum di seluruh Inggris, Amerika Serikat dan Papua Nugini selama lima tahun. Foto rinci Kerr dan hasil pemindaian 3D menunjukkan Protemnodon viator mungkin tinggal di danau dan sungai besar di Australia Tengah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kerr membandingkan spesies Protemnodon dawsonae yang informasinya paling sedikit tersedia, dengan“walabi rawa atau walabi leher merah yang ada saat ini. Sementara, spesies Protemnodon mamakurra mungkin hidup di pegunungan di pantai selatan Australia, di wilayah Tasmania, dan di pantai timur wilayah New South Wales.

Berita Lainnya:
Studi: Manusia Lebih Sering Tularkan Virus ke Hewan

Dilaporkan bahwa spesies-spesies tersebut lebih cenderung bergerak dengan tangan dan kakinya daripada melompat. Namun, alasan mengapa spesies protemnodon yang baru ditemukan ini punah sekitar 40.000 tahun yang lalu belum dapat ditentukan, menurut ahli paleontologi.

Berbeda dengan hewan-hewan besar tertentu, tidak ada indikasi kanguru menderita bencana besar terkait iklim atau diburu secara aktif. “Mereka punah begitu manusia tiba, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan orang Aborigin memburu protemnodon,” kata Kerr.

Namun, penelitian ini menyajikan kumpulan data spesies protemnodon yang lebih luas dibandingkan dengan data yang dapat diakses sebelumnya. Basis data yang ditingkatkan memiliki potensi untuk memberikan wawasan yang lebih luas mengenai identifikasi fosil.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi