Minggu, 19/05/2024 - 21:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Peneliti: Vaksin BUMN Menunjukkan Kemampuan Produksi Vaksin Indonesia

Vaksin BUMN dapat meningkatkan ketahanan kesehatan nasional serta mendukung diplomasi

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Muhammad Habib Abiyan Dzakwan mengemukakan bahwa pengembangan vaksin BUMN yang kini sudah memasuki tahap akhir pengujian menunjukkan kemampuan Indonesia menjadi produsen vaksin Covid-19.”Kami menyambut baik perkembangan terakhir dari vaksin BUMN ini. Sudah saatnya, Indonesia berdiri sejajar dengan negara-negara maju dalam rangka upaya memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri,” kata Peneliti Disaster Management Research Unit CSIS  itu sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Menurut dia, pengembangan vaksin BUMN bermakna penting bagi upaya membangun kemandirian dalam penyediaan vaksin, yang sangat dibutuhkan mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir dan masih mungkin muncul kembali.”Kita telah melihat beberapa negara mengalami lonjakan kembali terlepas dari tingkat vaksinasi yang tinggi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Dengan jumlah penduduk yang banyak, Abiyan mengatakan, Indonesia membutuhkan kemampuan untuk menyediakan vaksin secara mandiri guna meningkatkan kekebalan warganya terhadap Covid-19.Kemampuan untuk memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri, ia melanjutkan, dapat mengurangi beban biaya kesehatan dari impor vaksin.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
World Water Forum Bentuk Kemitraan Konservasi Air Global


Selain itu, ia mengatakan, vaksin yang diproduksi secara domestik tentu lebih sesuai dengan karakteristik dari masyarakat Indonesia.Menurut Abiyan, pengembangan vaksin BUMN mesti dilakukan sesuai dengankaidah saintifik yang berlaku secara internasional berkoordinasi dengan ahli dan lembaga terkait seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Organisasi Kesehatan Dunia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dia juga menyampaikan pentingnya penyediaan pusat-pusat penelitian dan infrastruktur produksi vaksin di tingkat regional dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam memproduksi vaksin.”Kolaborasi dengan sektor swasta tentunya sudah harus menjadi pertimbangan dalam rangka memproduksi vaksin nasional ini. Terakhir, perlu komitmen khusus untuk memastikan pembiayaan untuk produksi vaksin ini tersedia secara berkelanjutan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
KAI Catat 2,5 Juta Penumpang di Long Weekend Kenaikan Isa Almasih


Abiyan mengatakan, tantangan utama dalam pengembangan vaksin BUMN ke depan ialah memastikan ketersediaan bahan baku vaksin di dalam negeri serta rantai pasok dan distribusi vaksin yang memadai.”Kita tahu Indonesia negara yang sangat luas dan terdiri atas pulau-pulau. Sehingga, tantangannya bagaimana vaksin BUMN ini agar dapat sesuai dengan rantai dingin yang ada di tingkat puskesmas,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Selain itu, Abiyan mengatakan, BUMN sebaiknya bekerja sama dengan lembaga keagamaan dan lembaga masyarakat sipil dalam menginformasikan manfaat vaksin BUMN.Abiyan mengemukakan bahwa keberhasilan mengembangkan vaksin BUMN dapat meningkatkan ketahanan kesehatan nasional serta mendukung upaya diplomasi Indonesia.

ADVERTISEMENTS


“Indonesia bukan lagi hanya sekadar pasar dari vaksin luar, tetapi juga mampu menjadi produsen berstandar dunia. Artinya vaksin tersebut juga sangat memungkinkan untuk menjadi komoditas ekspor baru dari Indonesia,” katanya.

ADVERTISEMENTS


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi