Rabu, 29/05/2024 - 23:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Sekjen PBB Minta Semua Tahanan Dibebaskan usai Eksekusi Aktivis Myanmar

Militer Myanmar telah mengeksekusi empat aktivis yang dituduh membantu aksi teror.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 NEW YORK — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (25/6/2022), mengecam keras eksekusi empat aktivis demokrasi oleh militer yang berkuasa di Myanmar. Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menyatakan, Guterres  menentang hukuman mati dalam segala keadaan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


“Sekretaris Jenderal mengulangi seruannya untuk segera membebaskan semua tahanan yang ditahan secara sewenang-wenang, termasuk Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi,” kata Haq dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Militer Myanmar yang berkuasa mengumumkan pada Senin, telah mengeksekusi empat aktivis demokrasi yang dituduh membantu aksi teror. Mereka mendapatkan vonis tersebut dalam persidangan rahasia pada Januari dan April.


Para aktivis tersebut dituduh membantu gerakan perlawanan sipil yang telah memerangi militer sejak kudeta tahun lalu dan tindakan keras berdarah terhadap protes nasional. Mereka adalah Kyaw Min Yu atau lebih dikenal sebagai Jimmy, Phyo Zeya Thaw, Hla Myo Aung, dan Aung Thura Zaw.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Kantor Pusat Bantuan PBB untuk Palestina Dibakar Warga Israel


Usai pengumuman itu, pemerintah bayangan Myanmar National Unity Government (NUG) mengatakan, sudah waktunya untuk tanggapan internasional. “Komunitas global harus menghukum kekejaman mereka,” kata Kyaw Zaw, juru bicara kantor presiden NUG.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet menyebut eksekusi itu sebagai langkah yang kejam dan regresif. Sedangkan dalam pernyataan bersama, Uni Eropa, Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Norwegia, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat menggambarkan eksekusi tersebut sebagai tindakan kekerasan tercela yang selanjutnya menunjukkan pengabaian rezim terhadap hak asasi manusia dan aturan hukum.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Gedung Putih mengutuk eksekusi keji terhadap aktivis pro-demokrasi dan pemimpin terpilih. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, AS sedang mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut sebagai tanggapan terhadap junta.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Polisi tak Tangkap Pengunjuk Rasa Pro Palestina Saat Bongkar Tenda di USC  
ADVERTISEMENTS


Price mendesak negara-negara untuk melarang penjualan peralatan militer ke Myanmar. Dia pun mendesakan untuk tidak melakukan apa pun yang dapat memberikan kredibilitas internasional kepada junta.

ADVERTISEMENTS


Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) yang telah melacak penangkapan, pembunuhan, dan putusan pengadilan di Myanmar, eksekusi tersebut adalah yang pertama dilakukan di antara sekitar 117 hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan yang dijalankan militer sejak kudeta. Istri Phyo Zeyar Thaw, Thazin Nyunt Aung, menyatakan keluarga dari orang-orang yang dieksekusi tidak diberi kesempatan untuk mengambil tubuh orang yang mereka cintai. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi