Minggu, 19/05/2024 - 21:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Erick: Investasi Korsel Perkuat Industri Baja dan Kendaraan Listrik Indonesia

Erick yakin investasi Posco dari Korsel perkuat visi PT Krakatau Steel

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 SEOUL — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif rencana investasi Posco Korea Selatan (Korsel) senilai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 52,2 triliun. Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Investasi RI/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dan CEO Posco Kim Hag Dong di Seoul, Korsel, Kamis (28/7).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Erick menilai rencana investasi dari Posco akan semakin memperkuat visi PT Krakatau Steel –perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel dan Posco– menjadi pemain baja terbesar di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


“Sesuai arahan Presiden dalam mengurangi impor bahan baku, hari ini penandatanganan MoU kerja sama strategis antara Krakatau Steel dan Posco  di bidang industri baja, disaksikan Pak Presiden. Tentu MoU menjadi satu langkah nyata BUMN dalam mendukung penguatan ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia,” ucap Erick.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Erick menyampaikan nilai investasi itu akan terwujud dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi baja otomotif untuk industri kendaraan listrik hingga proyek Ibu Kota Nusantara. Erick menyebut kerja sama ini juga kian memperkokoh ekosistem baja nasional yang terintegrasi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pembiayaan Kendaraan Listrik di BSI Alami Kenaikan Tren


“Posco tahu kita punya sumber daya alam besar untuk pengembangan industri kendaraan listrik, belum lagi market kita yang juga besar. Indonesia dilihat punya potensi besar menjadi pemain global dalam industri ini,” ujar Erick.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Selain itu, sambung Erick, Posco juga melihat keberhasilan transformasi Krakatau Steel yang sukses membalikkan kondisi perusahaan dari rugi menjadi untung, dari perusahan konvensional menjadi modern, dan bahkan mampu menekan impor, serta memperkuat ketahanan bangsa. Posco, lanjut Erick, mengapresiasi langkah transformasi Krakatau Steel melalui restrukturisasi utang, perbaikan arus kas, efisiensi, dan proses bisnis yang baik.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Bayangkan bertahun-tahun, delapan tahun rugi terus, tapi tahun lalu Krakatau Steel sudah bisa untung Rp 800 miliar,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS


Bagi Erick, peningkatan kerja sama investasi tak sekadar memperkuat daya saing BUMN, melainkan juga mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, Erick ingin BUMN menjadi garda terdepan dalam  peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat. 

ADVERTISEMENTS


“Tentu tidak akan ada artinya jika sumber daya alam dan market kita yang besar tapi tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Ini yang menjadi komitmen bersama antara Krakatau Steel dan Posco,” lanjut Erick.

Berita Lainnya:
Ekspor Durian ke China Dinilai Makin Potensial


Selain Krakatau Steel, Erick juga membuka peluang bagi Korsel untuk berinvestasi di sektor kesehatan. Erick menyampaikan Indonesia kini tengah serius membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Bali, dengan dukungan penuh dari BUMN sektor rumah sakit dan farmasi.


“KEK Sanur bakal menjadi pusat wisata kesehatan dan kebugaran dengan fasilitas berstandar internasional,” dia menambahkan.


Tak hanya itu, Erick juga membuka peluang kerja sama antara Telkom Group dengan Korsel. Erick menyampaikan Indonesia memiliki potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan diprediksi mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030 atau delapan kali lebih besar dari PDB.


“Telkom saat ini sedang fokus dalam pengembangan infrastruktur digital dan Telkomsel fokus sebagai agregator untuk konten kreatif, tentu Korsel juga punya minat yang sama terkait prospek ekonomi digital,” kata Erick menambahkan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi