Selasa, 21/05/2024 - 12:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Hilirisasi Cara Indonesia Keluar dari Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah

Hilirisasi manfaatnya besar untuk bisa menggenjot ekonomi dari sumber daya yang ada.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan hilirisasi adalah cara Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Menurutnya, hilirisasi manfaatnya besar untuk bisa menggenjot ekonomi dari sumber daya yang ada.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Tidak ada cara lain untuk Indonesia bisa keluar dari pendapatan menengah. Satu-satunya jalan adalah kita membangun hilirisasi. Sudah cukup kita menjual Tanah Air,” kata Bahlil dalam webinar bertajuk ‘Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Pasca Pandemi’ yang dipantau di Jakarta, Rabu (3/8/2022).


Bahlil mengingat saat ia baru dilantik menjadi Kepala BKPM pada 2019 silam, ia diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyetop ekspor bijih nikel. Ia pun didemo pengusaha hingga 1,5 bulan kemudian.

Berita Lainnya:
Otorita: Penggunaan Material Hijau Menjadi Prioritas di Kawasan IKN


Namun ternyata kebijakan untuk menghentikan ekspor bijih nikel itu berbuah manis karena saat ini industri hilirisasi dengan bahan baku nikel kini mampu mendongkrak kinerja ekspor hingga memberikan nilai tambah positif ke dalam negeri.Hilirisasi nikel juga kini diproyeksikan akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pemain terbesar industri baterai sel untuk kendaraan listrik.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Ekosistem EV (kendaraan listrik) dan baterai selnya sekarang kita sudah bangun di Indonesia,” kata Bahlil.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Saat ini Indonesia sudah berhasil menarik investasi pengembangan baterai kendaraan listrik global, mulai dari LG (Korea Selatan), CATL (China), Foxconn (Taiwan), hingga VW dan BASF (Jerman). Bahlil mengatakan pemerintah pada tahun ini juga akan melakukan penataan ekspor bauksit dan timah mentah. 

Berita Lainnya:
Airlangga Targetkan 41 PSN Rampung Tahun Ini, Nilainya Rp 554 Triliun


Pemerintah ingin membangun industri hilirisasi kedua mineral tersebut di dalam negeri agar nilai tambahnya bisa diserap di dalam negeri.”Tidak boleh lagi ekspor (bauksit) mentah dan timah. Timah kita ini, terbesar nomor dua dunia, nomor satu China. Tapi China 80 persen bangun hilirisasi di negaranya. Indonesia, membangun hilirisasi hanya 5 persen. Kita ini eksportir timah terbesar di dunia, harga timahnya dimainkan oleh negara lain. Gila nggak?!” ujar Bahlil.

ADVERTISEMENTS


Ia berharap semua upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong industri hilirisasi akan mampu mendukung kesejahteraan rakyat sebagaimana tujuan investasi.”Harapan kita nilai tambah bisa masuk ke Indonesia untuk kemudian mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang punya gajinya lebih baik daripada padat karya,” kata Bahlil.

ADVERTISEMENTS


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi