Rabu, 29/05/2024 - 02:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Harga Komoditas Andalan Mulai Turun, BPS: Windfall Telah Berakhir

BPS menyebut ekspor cenderung tumbuh karena terdorong naiknya harga komoditas

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, ekspor Indonesia cenderung tumbuh pada periode Januari sampai Juli 2022. Hal itu dinilai, karena ada peningkatan harga komoditas ekspor, terutama komoditas ekspor utama nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Hanya saja, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, windfall itu bisa berakhir jika harga komoditas kembali pada kondisi normal. “Karena volume ekspor komoditas utama Indonesia cenderung stagnan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/8).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


Dalam beberapa bulan terakhir, kata dia, harga komoditas tersebut sudah mulai menurun. “Harga komoditas energi menunjukkan tanda-tanda penurunan,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Holding RS BUMN Kerahkan Tim Medis saat World Water Forum di Bali


Komoditas makanan, sambungnya, juga menunjukkan tren penurunan pada April sampai Juli 2022. “Jadi penurunan harga komoditas andalan perlu menjadi perhatian kita, sebagai tanda berakhirnya windfall,” tegas Setianto.


BPS melaporkan, kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2022 menurun dari bulan sebelumnya. Data BPS menyebutkan, nilai ekspor pada Juli 2022 sebesar 25,27 miliar dolar AS atau turun 2,20 persen month to month (mtm) dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 26,15 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Libur Panjang, Penumpang Stasiun Gambir dan Pasar Senen Capai 138 Ribu Orang


Hanya saja bila dibandingkan Juli 2021, kinerja ekspor naik 32,02 persen year on year (yoy). Nilai ekspor nasional pada periode tersebut sebesar 19,37 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Setianto menjelaskan, penurunan ekspor Indonesia pada Juli ini didorong oleh penurunan baik ekspor minyak dan gas (migas), maupun penurunan ekspor nonmigas. “Kalau melihat perkembangan secara bulanan, memang ekspor kita lebih rendah dari Juni 2022. Dikarenakan ada penurunan ekspor komoditas untuk migas dan nonmigas,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi