Minggu, 05/05/2024 - 21:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Bernuansa Islamofobia, Surat Kabar l'Acadie Nouvelle Diprotes Dewan Muslim

ADVERTISEMENTS

Kartun ini menunjukkan seorang manusia gua yang menyeret wanita dengan rambutnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

FREDERICTON — Sebuah kartun kontroversial diterbitkan di surat kabar berbahasa Prancis terbesar di New Brunswick, Kanada, l’Acadie Nouvelle. Hal ini memicu penolakan atas bagaimana mereka menggambarkan Muslim.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kartun yang diterbitkan dalam edisi 17 Agustus ini menunjukkan seorang manusia gua yang menyeret wanita dengan rambutnya. Di bawahnya terdapat ilustrasi seorang pria mengenakan sorban dan membawa pistol, menggunakan tali untuk menyeret seorang wanita yang mengenakan burqa. Di atas kartun tersebut, terdapat tulisan “Evolusi?…”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dewan Nasional Muslim Kanada lantas mengeluarkan pernyataan, yang menyebut kartun itu berisi sentimen Islamofobia. Mereka juga mengatakan kartun itu menyebarkan stereotip yang akan mendorong kebencian yang meluas.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Petugas advokasi komunitas Quebec dan francophone, Lina El Bakir, mengatakan dia terkejut melihat ilustrasi itu. “Kami pikir citra stereotip dan berbahaya semacam itu adalah sesuatu dari masa lalu dan sebagai negara kami telah melewati itu. Hal ini benar-benar membuat frustrasi,” ujar dia dikutip di CBC, Rabu (24/8).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


El Bakir mengatakan saat ini kartun itu sedang beredar di masyarakat dan berdampak pada komunitas Muslim di seluruh Kanada. Keberadaannya seolah memberi asupan narasi yang merusak.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Sejarah Masuknya Islam di Iran


Editor dan direktur pelaksana Acadie Nouvelle, Francis Sonier, menolak wawancara terkait hal tersebut. Tetapi, dalam sebuah pernyataan ia mengatakan kartun itu dibuat sebagai tanggapan atas berita tentang Taliban.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Pada 16 Agustus, surat kabar itu menerbitkan sebuah cerita Associated Press, tentang kehidupan di Afghanistan satu tahun setelah kembalinya kekuasaan Taliban. Artikel itu disertai dengan foto yang menunjukkan para pejuang memegang senjata dan merayakan kembalinya mereka ke kekuasaan.


Keesokan harinya, l’Acadie Nouvelle menerbitkan kartun karya Marcel Boudreau. Sonier mengatakan kartun itu telah dihapus dari situs web, karena pembaca menunjukkan kurangnya konteks. Artikel berita hanya tersedia dalam edisi cetak.


“Kartun itu bertujuan untuk mengecam perilaku Taliban di wilayah tertentu di dunia, Afghanistan. Tidak ada yang lain,” kata Sonier.


Di sisi lain, kartunis Boudreau tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.


Aktivis lokal di Moncton mengadakan konferensi pers untuk berbicara tentang kartun tersebut, Selasa (23/8). Pengacara di Old River Productions and Legal Services, Paryse Suddith, mengatakan dia merasa malu setelah melihat gambar itu dicetak sebagai kartun surat kabar.

Berita Lainnya:
5 Rahasia di Balik Asmaul Husna, Nama-Nama Allah SWT yang Agung


“Orang-orang akan berpikir semua yang memakai sorban kejam dan selalu menindas istri mereka. pakah ini jenis pesan yang ingin orang-orang Acadia pikirkan seperti yang kita pikirkan? Citra ini bagi saya adalah Islamofobia,” ucap dia.


Lebih lanjut, ia juga mengatakan telah meminta dilakukan pertemuan dengan editor Acadie Nouvelle, untuk membahas kartun tersebut.


Warga Moncton, Inda Intiar, mengaku awalnya kaget dan marah melihat ilustrasi itu dipublikasikan. “Saya juga merasa sangat jijik. Saya merasa ada begitu banyak percakapan tentang semua lensa anti-rasisme, penyertaan kesetaraan, namun di sini kita dengan kartun seperti ini diterbitkan,” lanjutnya.


Intiar mengatakan dirinya telah menulis surat kepada editor sebagai tanggapan dan mengatur pertemuan dengan editor surat kabar. Kekhawatiran terbesarnya adalah kartun itu dapat berkontribusi pada narasi yang berbahaya.


“Orang-orang memiliki begitu banyak pengalaman hidup yang berbeda dan saya pikir kita tidak hanya harus menghormati itu, tetapi juga memperhatikan dampak dari karya yang kita terbitkan,” kata dia. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi