Jumat, 24/05/2024 - 14:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Menelusuri Struktur Bawah Tanah Hagia Sophia

Mendokumentasikan struktur bawah tanah Hagia Sophia adalah hal yang penting.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

ISTANBUL — Terdapat struktur bawah tanah terbesar di Masjid Agung Hagia Sophia yang ikonik di Istanbul. Terowongan, ruang bawah tanah, dan struktur makam bawah tanah menjadi saksi sejarahnya yang megah di bawah ikon Turki ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Profesor arsitektur dan desain di Fatih Sultan Mehmet Foundation University yang berbasis di Istanbul Hasan Firat Diker mendokumentasikan terowongan dan gorong-gorong bawah tanah itu. Tempat ini telah berusia 1.500 tahun.

Diker dan timnya memetakan secara 3D terowongan dan gorong-gorong di bawah dan sekitar Hagia Sophia. “Kami bertujuan untuk mendokumentasikan infrastruktur Hagia Sophia, serta suprastrukturnya, dalam arti arsitektural dan untuk meningkatkan kesadaran untuk menghilangkan masalah yang ada,” katanya menunjukkan struktur bawah tanah bersejarah kepada tim Anadolu Agency.

Meneliti, melestarikan, dan mendokumentasikan struktur bawah tanah ini adalah hal yang penting. Upaya ini, menurut Diker, dapat melindungi bangunan yang terkait dengannya dan mengungkap struktur bawah tanah lainnya di kota yang terkait.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jaksa ICC Diancam Gara-gara Akan Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu Cs, Media Israel Sebut Nama

Diker menjelaskan, Hagia Sophia merupakan gereja terbesar yang dibangun oleh Kekaisaran Bizantium di Istanbul dan telah dibangun tiga kali. “Pembangunan Hagia Sophia yang bertahan hingga saat ini dimulai pada tahun 532 dan selesai pada tahun 537,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Diker, ruang utama di gedung ini dilapisi batu bata pada empat lengkungan yang didukung oleh empat tembok antara sela. “Struktur makam, terletak tepat di depan fasad timur laut Hagia Sophia, empat meter di bawah tanah. Struktur ini, yang dikenal sebagai ‘Hippoje’, bukanlah infrastruktur bawah tanah yang dibangun selama pembangunan Hagia Sophia, ini adalah struktur bawah tanah berasal dari abad keempat. Struktur ini adalah karya arsitektur tertua yang dapat ditemukan di sekitar Hagia Sophia,” ujarnya.

Hagia Sophia pun pernah terkena air hujan yang tidak terkendali sebelum dibersihkan. Diker menyatakan, bahwa sekitar empat ton puing dan lumpur dievakuasi dalam lingkup pekerjaan pembersihan yang dilakukan tahun lalu.

ADVERTISEMENTS

Hasil dari pembersihan itu memperhatikan bahwa ada struktur ruang bawah tanah dua meter di bawah taman di depan fasad barat laut. Diker menjelaskan, itu adalah ruang infrastruktur atrium asli Hagia Sophia.

ADVERTISEMENTS

Sebagian besar ruang bawah tanah Hagia Sophia dibangun untuk saluran air dan ventilasi. Diker mengaku, masih sangat sulit untuk melintasi terowongan karena ruang yang sempit.

Berita Lainnya:
AS Desak Cina dan Rusia tak Libatkan Kecerdasan Buatan dalam Urusan Senjata Nuklir

“Bahkan bernapas pun tidak mudah di terowongan ini… Ketika Anda memikirkan waktu pembuatannya, kami dapat memahami betapa sulitnya orang bergerak di tempat gelap ini dan tidak mungkin menggunakannya untuk tujuan lain,” ujar Diker.

Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun dan 86 tahun sebagai museum. Namun dari 1453 hingga 1934, sekitar hampir 500 tahun, tempat ini merupakan masjid.

Pada 1985, Hagia Sophia ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO. Tempat ini adalah salah satu tujuan wisata utama Turki dan tetap terbuka untuk pengunjung domestik dan asing.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi