Selasa, 30/04/2024 - 00:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Harga BBM Resmi Naik, Pengamat: BLT Tidak Efektif

ADVERTISEMENTS

Kenaikan harga BBM jauh lebih besar dibandingkan BLT yang diberikan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) yang diberikan pemerintah guna menjaga daya beli masyarat tidak cukup mengatasi kenaikan harga BBM. Sebab, menurut dia, kenaikan harga BBM jauh lebih besar dibandingkan BLT yang diberikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Selain mempersoalkan jumlah besaran BLT, Faisal menilai perlu dilihat lebih dari sisi kecepatan distribusinya. “ Kalau untuk BLTnya, tidak cukup karena dampak dari kenaikan harga BBM jauh lebih besar dibandingkan BLT yang diberikan. Selain dari sisi jumlah besarannya, dari sisi kecepatan distribusinya apakah bisa cepat dan menjamin dapat menjangkau semua kalangan miskin yang terdampak,” kata Faisal kepada Sabtu (3/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Faisal mengatakan perkiraan dampak dari kenaikan harga BBM terhadap infalasi bisa mencapai tujuh hingga sembilan persen. Tambahan inflasi hanya tiga persen kalau BBM-nya naik 30 persen, tetapi total keseluruhan inflasi tujuh hingga sembilan persen.

ADVERTISEMENTS


“Ini artinya, inflasinya tinggi sekali. Besaran BLT per bulan Rp 150 ribu untuk per kepala keluarga. Jadi, ini relatif terbatas jika dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan cukup jauh saya rasa,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Faisal menilai kenaikan harga BBM saat ini tidak tepat. Pun terlepas kondisi harga minyak dunia naik atau turun. “Terlepas dari harga minyak dunia, ini sebetulnya dampak besar ini solusinya bisa ditanggung atau dicegah dulu dengan menambah subsidi dari APBN ya. Jadi dengan menambah defisit karena ruang fiskal masih relatif ada,” tambahnya. 

Berita Lainnya:
Jelang Puncak Arus Mudik, Pertamina Jamin Stok BBM Aman


Sebelumnya, pemerintah pada hari ini, Sabtu (3/9/2022) menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo. “Ini berlaku satu jam setelah pengumuman penyesuaian harga,” ujar Arifin.

Berikut harga baru BBM subsidi.

  • Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter
  • Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
  • Pertamax Rp 12.500 per litar menjadi Rp 14.500 per liter

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi