Selasa, 30/04/2024 - 06:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PM: Jepang akan Tahan Lonjakan Tarif Listrik

ADVERTISEMENTS

Pemerintah akan mengumpulkan rencana stimulus lainnya pada akhir bulan Oktober.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 TOKYO — Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Jepang akan mengambil “tindakan tak biasa” untuk menahan lonjakan tarif listrik bagi rumah tangga dan bisnis. Saat pelemahan yen terus mendorong inflasi dan ketakutan pada resesi global menimbulkan resiko pada ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Kenaikan harga energi dan pangan karena invasi Rusia ke Ukraina, digabung dengan pelemahan yen, dan ketakutan pada perlambatan ekonomi global merupakan faktor resiko besar pada ekonomi Jepang,” kata Kishida, Rabu (5/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Klaim Bantu Israel Cegat Hampir Semua Drone dan Rudal Iran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Data pemerintah menunjukkan tingkat kecepatan kenaikan harga konsumen di Ibukota Tokyo pada bulan September tertinggi sejak 2014. Ini menegaskan naiknya beban rumah tangga dari turunnya nilai yen ke titik terendahnya dalam 24 tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS


Kishida mengatakan pemerintah akan mengumpulkan rencana stimulus lainnya pada akhir bulan Oktober. Termasuk langkah yang jarang diambil untuk meringankan lonjakan tarif listrik yang naik tiba-tiba.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Angka dukungan terhadap pemerintah Kishida merosot tajam. Pemerintahnya pun mempertimbangkan paket pengeluaran baru setidaknya senilai 100 miliar dolar untuk mengatasi inflasi.

Berita Lainnya:
Otoritas Siapkan Rute Alternatif Setelah Jembatan Baltimore Runtuh


Kishida mengatakan saat yen melemah penting bagi Jepang menghubungkan revitalisasi ekonomi melalui pemulihan pariwisata, membawa kembali perusahaan-perusahaannya kembali ke dalam negeri dan memperluas ekspor pertanian.


Anggota parlemen oposisi bertanya apakah kebijakan ultra-longgar bank sentra Bank of Japan (BOJ) di saat bank-bank sentra dunia melakukan penguatan, mendorong nilai yen melemah. Kishida mengatakan kebijakan moneter spesifik seperti keluar dari pelonggaran tergantung pada keputusan BOJ. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi