Kamis, 23/05/2024 - 20:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Angka Kematian Akibat Strok Bisa Turun Jika Penderita Cepat Tertangani

Dokter ingatkan ada periode emas penanganan strok.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Dokter spesialis bedah saraf M Evodia Slamet Rahardjo mengatakan angka kematian akibat strok bisa turun jika pasien segera dibawa ke rumah sakit dan lebih cepat tertangani. Ia mengingatkan ada periode emas penanganan strok.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Kalau pasien segera dibawa ke rumah sakit maka ia akan lebih cepat tertangani dengan baik dan insya Allah bisa diselamatkan, bisa menurunkan angka penyakit dan mortalitas atau angka kematian,” ujar dr Evo dalam diskusi mengenai mitos dan fakta strok yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Dr Evo menjelaskan strok secara umum, menurut WHO, adalah suatu penyakit pembuluh darah otak di mana ada defisit neurologis vokal atau global yang berlangsung secara cepat. Tanda-tanda neurologis tersebut adalah kelemahan anggota gerak.

Berita Lainnya:
Kapan Waktu Tepat Ajarkan Kemandirian pada Anak?

“Yang dapat memperberat tanda itu yakni berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas itu, adalah definisi menurut WHO,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Strok terdiri dari dua macam, yaitu strok sumbatan atau iskemik yang terjadi karena pembekuan darah di dalam jantung yang terbawa ke otak, dan strok pendarahan atau hemoragik. Ini adalah kondisi pecahnya pembuluh darah di jaringan otak yang menyebabkan kematian sesar otak yang disebut brain herniation.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kelainan Tulang Belakang Skoliosis Sering Ditemukan pada Usia Remaja

“Ada juga pendarahan subarachnoid, itu pecahnya pembuluh darah pada rongga subarachnoid, yaitu salah satu selaput otak. Ini yang disebutkan karena aneurisma otak,” kata dr Evo.

Aneurisma adalah suatu kelainan pembuluh darah seperti kantong anorganisme dan terjadi bukan hanya di otak, tapi juga bisa di pembuluh darah manapun. Jika sumbatannya terjadi pada pembuluh darah besar efeknya akan lebih luas, sementara jika terkena pada pembuluh darah cabang kecil dan mengenai daerah yang penting, pasien akan kehilangan beberapa kemampuan fungsi tubuh, seperti berbicara dan mulut miring.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi