Sabtu, 04/05/2024 - 11:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Seperti Apa Ulama Tasawuf Mendefinisikan Alam Barzakh? Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENTS

Alam Barzakh merupakan di antara sekian rahasia Allah SWT untuk hamba-Nya

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA- Selama ini yang umum dipahamkan kepada masyarakat, terutama dalam tradisi keilmuan tradisional kita tentang barzakh, lebih ditekankan sebagai sebuah tempat transit orang yang sudah wafat sampai hari kebangkitan kembali.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ternyata, analisis mendalam di dalam berbagai ayat di dalam Alquran dan dan sejumlah hadis memberikan gambaran alam barzakh lebih luas daripada sekadar alam kubur. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Secara etimologi, kata barzakh berasal dari bahasa Arab. Asal katanya adalah baraza-yabruzu berarti ‘keluar’ (come out), ‘muncul tiba-tiba’ (crop-up), dan ‘timbul’ (rise, appear). 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Dalam kamus bahasa Arab, barzakh sering diartikan sebagai sekat yang membeda kan antara dua sesuatu (al-hajiz bain syaiain), daratan yang membatasi dua laut (ardhun dhayyiqun bain al-maut wa alba’ts), antara kematian dan hari kebangkitan (ma bain almaut wa alba’ts)

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kisah Nabi Muhammad Obati Anak Gadis Yatim Saat Idul Fitri 


Secara terminologi, kata barzakh didefinisikan oleh para ulama dalam berbagai perspektif. Di antara para ulama itu ialah sebagai berikut: 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Pertama, Muhammad Bahauddin al-Baithar, dalam kitab al-Nafahatal-Aqdasiyyah fi Syarh al-Shalawat al-Ahmadiyyah alIdrisiyyah bahwa Barzakh ialah Nabi Muhammad SAW. Ia disebut al-barzakh karena berada di antara keber adaan wujud abadi dan wujud relatif. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Ia berada di dalam keberadaan hakikat (al-tsubut), tetapi ia juga berada di dalam keberadaan relatif (al-wujud), tidak identik hanya dengan salah satu di antaranya, karena itu ia juga mengalami relativitas wujud sebagai mana wujud-wujud lain. Keberadaan wujudnya disebut ‘ain al-‘adam

Berita Lainnya:
Peringatan untuk Ayah Jika tidak Mampu Jadi Kepala Keluarga yang Baik


Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 


Kedua, Syihabuddin Suhrawardi, yang sering di-laqab-kan dengan nama almaqtul (yang terbunuh), mendefinisikan barzakh sebagai berikut yaitu Barzakh ialah jisim (al-jism), didesain sebagai hakikat sesuatu (al-jauhar) dimaksudkan untuk sebuah isyarat untuk membedakan antara dua hal, misalnya barzakh muncul di antara cahaya dan kegelapan.


Ketiga, Ibn ‘Arabi dalam makhthuthatnya, Risalah Mir`at al-‘Arifin wa Madhhar al-Kamilin fi Multamis Zain al- ‘Abidin bahwa Barzakh ialah sebuah martabat “manifestasi Tuhan” (at-Tanazzul alRabbani) diturunkan untuk menggambarkan keberadaan-Nya melalui eksistensi makhluk (al-shifat al-‘abdaniyyah), dan martabat “manifestasi makhluk” (al-irtiqa` al-‘abdani) diangkat untuk menggambarkan keberadaan hamba melalui eksistensi Tuhan (asshifat al-Rabbaniyyah), yaitu al-‘ima’.  


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi