Selasa, 07/05/2024 - 22:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Israel Diduga Curi 600 Juta Meter Kubik Air Milik Palestina 

ADVERTISEMENTS

Air merupakan komponen utama dalam konflik Palestina-Israel.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 RAMALLAH — Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menuduh Israel mencuri 600 juta meter kubik air dari total 800 juta meter kubik air milik Palestina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Israel kemudian mengalihkannya ke kota-kota serta permukiman Yahudi. Shtayyeh mengatakan dua pertiga air tanah Palestina di Tepi Barat digunakan di Israel.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dugaan pencurian ini sejalan dengan rata-rata konsumsi air warga Israel. Orang Israel mengkonsumsi 430 liter air per hari. Sementara orang Palestina hanya mengkonsumsi 72 liter per hari, atau jauh lebih sedikit dari rata-rata global, yaitu 120 liter per hari.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Amerika Didesak Keluar dari NATO jika Ukraina Bergabung


“Kami berjuang untuk hak atas air kami, dan lebih banyak kerja sama dengan negara Arab di sektor air,” kata Shtayyeh, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (28/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Shtayyeh menjelaskan pemerintah Palestina menerapkan strategi pemanenan air, dan telah meluncurkan proyek bendungan di Wadi Al-Far’a. Termasuk mengerjakan pembangunan proyek desalinasi air besar di Gaza, yang didanai oleh Uni Eropa dan donor lainnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Shtayyeh menjelaskan, pemerintahannya telah menginvestasikan sekitar 500 juta dolar AS dalam proyek air dan sanitasi. Dia memperingatkan, Laut Mati terancam mengalami kekeringan total pada 2044 karena tindakan Israel. Sejauh ini, Israel telah mengalihkan sumber daya air di Laut Mati, termasuk menambang mineral dan garam.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
MUI: Bubarkan Mahkamah Pidana Internasional Kalau tak Berani Tangkap Benjamin Netanyahu


“Air di dunia Arab adalah masalah politik dan ekonomi yang memerlukan visi strategis, dan negara kita menghadapi tantangan nyata terkait kelangkaan sumber daya air dan pencurian,” ujar Shtayyeh.


Shtayyeh menjelaskan, air merupakan komponen utama dalam konflik Palestina-Israel. Dia menambahkan, permukiman pertanian Israel bertujuan mengontrol sumber daya air sejak awal konflik.


“Walaupun pentingnya solusi teknologi untuk krisis air, itu bukanlah pengganti realisasi hak atas air berdasarkan hukum internasional, untuk memenuhi kesenjangan antara ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan yang meningkat dengan peningkatan jumlah penduduk,” kata Shtayyeh. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi