Jumat, 26/04/2024 - 19:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Bloomberg Sebut Negara-Negara Arab Bantu Israel Hindari Pengiriman Lewat Laut Merah

ADVERTISEMENTS

 TEL AVIV — Perusahaan Israel salah satu dari beberapa perusahaan yang menggunakan jalur darat yang melewati negara-negara Asia Barat termasuk negara-negara Teluk Arab untuk “menghindari Laut Merah yang terancam Houthi.” Hal ini pertama kali dilaporkan Bloomberg pada 2 Februari lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Chief Executive Officer perusahaan perangkat lunak Israel Trucknet Enterprise Ltd Hanan Fridman mengatakan perusahaannya mengirimkan makanan, plastik, bahan kimia dan perangkat elektronik dari pelabuhan Uni Emirat Arab dan Bahrain ke Israel dan Eropa menggunakan jalur darat melalui Arab Saudi dan Yordania.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Perusahaan pengiriman Jerman, Hapag Lloyd AG yang menangguhkan pengiriman lewat Laut Merah turut terlibat dalam inisiatif ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“(Hapag Lloyd) mencari jalur yang menghubungkan Jebel Ali, Dubai dan dua pelabuhan di timur Arab Saudi dengan Jeddah di pesisir barat,” kata Bloomberg dalam laporannya seperti dikutip dari the Cradle, Ahad (4/2/2024).

ADVERTISEMENTS

Bloomberg menambahkan perusahaan itu juga “mencari opsi lain untuk menghubungan Jebel Ali dengan Yordania.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Rute itu menawarkan solusi cepat untuk pengiriman barang yang ingin menghindari zona panas Houthi, sekitar Selat Bab al-Mandeb di selatan Laut Merah, di mana serangan drone dan rudal beberapa bulan terakhir memaksa kapal-kapal komersial mengalihkan jalur mereka ke rute yang lebih jauh mengitari Afrika.”  

Berita Lainnya:
AS Ikut Waspada Menunggu Serangan Balasan Iran

Juru bicara Hapag Lloyd AG Nils Haupt mengatakan rute darat bertujuan sebagai solusi sementara untuk kargo dalam jumlah terbatas. Ia menambahkan rute itu sulit dan lambat tapi mungkin dapat membantu mendorong perdagangan melalui pelabuhan-pelabuhan Arab sementara Houthi masih beroperasi di Laut Merah.

“Jembatan darat meski hanya dapat digunakan untuk mengirimkan barang dalam kuantitas yang tidak signifikan, memberi solusi khusus bagi pengiriman barang terutama bagi Israel,” kata pakar dari perusahaan intelijen pasar S&P Global Chris Roger.

Menurut Fridman program percobaan inisiatif ini dimulai pada bulan November dan pengiriman dilakukan bulan Desember. Pada Kamis (1/2/2024) media berbahasa Ibrani, Walla melaporkan sepuluh truk sudah lewat rute darat ini pada bulan itu.

Video yang ditayangkan stasiun televisi Israel, Channel 13 pekan ini menunjukkan supir truk Arab disambut masuk ke Israel melalui perbatasan Israel-Yordania di jembatan Raja Hussein. Menurut Channel 13 kapal kargo tiba dan dibongkar muat di Uni Emirat Arab.

Berita Lainnya:
PBB: Israel Halangi Penyidik Temui Korban Serangan Hamas

Truk-truk tersebut kemudian membawa barang-barang dari Abu Dhabi, menyeberang ke Arab Saudi melalui jalan raya Rute 62 dan Rute 65 Emirat hingga mencapai Yordania. Begitu tiba di Yordania, mereka memasuki Israel melalui Penyeberangan Sungai Yordan, dan melanjutkan perjalanan ke Haifa.

Angkatan Bersenjata pemerintah Sanaa, Yaman, terus melakukan operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel.

Pemerintah Yaman mengatakan kecuali kapal-kapal milik Amerika Serikat dan Inggris yang membombardir Yaman berkali-kali bulan lalu banyak kapal yang berlayar dengan aman melintasi Laut Merah dengan menyiarkan “Tidak ada hubungan dengan Israel” pada sistem identifikasi mereka.

Beberapa dari kapal-kapal tersebut adalah kapal-kapal Arab Saudi. “Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk mungkin ragu-ragu untuk mempromosikan rute ini karena Houthi belum mengancam aset maritim UEA atau Saudi,” kata para analis S&P. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi