Sabtu, 27/04/2024 - 09:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PAUD di Kota Bogor Jadi Korban Penipuan

ADVERTISEMENTS

Pelaku mengaku kelebihan jumlah uang yang berhasil di transfer.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BOGOR — Pengelola PAUD SPS Nurul Huda yang berlokasi di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengalami modus penipuan dari orang yang mengaku sebagai ‘Wali Kota Bogor, Bima Arya’. Pelaku mengaku telah mentransfer uang bantuan untuk PAUD tersebut sebesar Rp 21 Juta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Namun pelaku mengaku kelebihan jumlah uang yang ‘berhasil’ di transfer sebesar Rp 6 juta yang seharusnya sebesar Rp 15 Juta. Berdasarkan keterangan Kabid PAUD Dikmas Disdik Kota Bogor, Rika Riana Riska Dewi. Modus penipuan melalui transfer M-banking ini terjadi, Kamis (5/5) malam, sekira pukul 20.05 WIB.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Pelaku melakukan komunikasi telepon kepada pengelola PAUD dengan memberitahukan bahwa lembaga PAUD tersebut mendapat bantuan dari petinggi di Kota Bogor. Pelaku meminta nomor rekening kelembagaan yang akan dilakukan transfer sebesar Rp 21 Juta.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Evakuasi Warga di Sekitar Gudang Munisi Bekasi, TNI AD: Ledakan Peluru Bisa Terlempar Jauh


Berselang 10 menit kemudian, pelaku menelpon kembali bahwa proses transfer-bantuan telah dilakukan, dengan menyertakan screenshot, bukti transfer ke rekening lembaga.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


5 menit kemudian,  pelaku mengklarifikasi bahwa sebenarnya lembaga PAUD dimaksud hanya terdata sebagai penerima bantuan sebesar Rp 15 juta. Sehingga pelaku meminta refund (pengembalian) kelebihan Rp 6 juta ke rekening penipu. “Dan korban tergiring hipnotis untuk melakukan refund transfer, karena spontanitas beban psikologis,” katanya, Jumat (6/5/2022).


Rika menyatakan, langkah yang harus segera dilakukan korban segera melapor polisi dan bank tempat transaksi dengan membawa berita acara laporan polisi. Kemudian saling mengingatkan dan cross-check pada lembaga PAUD lainnya, atau sinkronisasi pada Ketua PC Himpaudi.


Pengelola harus waspada terhadap kasus seperti ini, dengan tidak mentransfer melalui rekening-pribadi.


“Simpul deliknya penipu melakukan penipuan di malam hari, dimana konsentrasi korban sedang tidak fokus dalam mencerna keabsahan modus. Penipu mengetahui bahwa rekening lembaga tidak memiliki alur M-Banking dan ATM yang hanya dapat di crosscheck di depan Teller-Bank,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Kendaraan dari Arah Jakarta Melalui Cirebon Masih Meningkat Setelah Lebaran


Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menegaskan bahwa modus penipuan semacam itu sering terjadi. Bahkan, ada saja pihak yang mengatasnamakan dari kementerian hingga kepala dinas.


“Yang jelas itu penipuan. Banyak juga yang mengatasnamakan kadis dan macam-macam lah penipuan sekarang ini. Persoalannya kok PAUD itu percaya,” ujarnya.


Dia mengaku awalnya mendapatkan informasi tersebut sejak malam hari. Hanafi menegaskan nama rekening penerima bukanlah atas nama Bima Arya. “Nama rekeningnya yang jelas bukan Bima Arya. Saya sudah sampaikan itu penipuan,” jelasnya.


Atas kejadian itu pihaknya sudah menghimbau agar tidak mudah percaya modus kelebihan uang transfer dan harus lebih teliti.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi