Sabtu, 27/04/2024 - 11:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sinarmas Ajak Milenial Paham Manajemen Risiko Investasi Saham

ADVERTISEMENTS

Generasi milenial perlu memperhatikan berbagai hal sebelum berivestasi saham.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan generasi milenial harus memahami manajemen risiko ketika akan berinvestasi di pasar saham.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Dengan risiko yang tinggi milenial harus memperhatikan manajemen risiko,” ujar Ike.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ike mengatakan, generasi milenial perlu memperhatikan berbagai hal sebelum memutuskan untuk berinvestasi di pasar saham. Seperti tidak memiliki utang berbunga dimanapun karena bisa menjadi beban.

ADVERTISEMENTS

Kemudian, milenial harus memastikan bahwa mereka telah memiliki dana darurat yang siap digunakan saat ada kebutuhan mendadak. Selanjutnya,milenial harus memastikan uang yang digunakan untuk investasi tidak akan digunakan dalam jangka waktu yang panjang atau uang dingin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Ike, milenial juga harus memahami bahwa pergerakan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak terlepas dari perekonomian nasional yang juga tidak terlepas dari gejolak di tingkat global.

Berita Lainnya:
Ekspor Durian ke China Dinilai Makin Potensial

Berbagai faktor tersebut, lanjut Ike, harus diwaspadai generasi milenial dalam berinvestasi karena mereka memiliki kecenderungan untuk mengejar keuntungan tinggi dalam jangka waktu yang pendek. Padahal, menurutnya, keuntungan yang tinggi juga sebanding dengan risiko yang tinggi.

“Invetasi saham itu high risk high return berbeda dengan deposito,” ujar Ike.

Saat ini, Ikemenambahkan banyak platform penyedia layanan investasi dan literasi keuangan yang memudahkan milenial menanamkan modalnya di pasar saham dan membuat investasi pada era sekarang berbeda dengan era sebelumnya. Namun, menurut dia, masih banyak juga generasi milenial yang telah bekerja tapi tidak menyisihkan uangnya untuk berinvestasi. Ia pun mengingatkan investasi adalah instrumen penting karena ke depan dunia selalu dihadapkan dengan nilai mata uang yang semakin turun dari tahun ke tahun.

Berita Lainnya:
Survei: Wisatawan Gen Z dan Milenial Berlibur untuk Hilangkan Stres

“Memulai investasi dengan nominal kecil tidak apa-apa, mulai dari Rp 50.000 atau Rp 100.000 tidak apa-apa,” ujar Ike.

Ike menyarankan bagi milenial yang tidak ingin berinvestasi di pasar saham karena risikonya yang cukup tinggi, bisa berinvestasi ke pasar obligasi yang risikonya lebih rendah. “Obligasi memberi return yang lebih menarik dibanding deposito namun memiliki risiko lebih rendah dibanding saham,” ujar Ike.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada akhir semester I 2022, jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai 4.002.289 yang didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yakni gen Z dan milenial sebesar 81,64 persen dengan nilai aset yang mencapai Rp 144,07 triliun.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi