Jumat, 26/04/2024 - 07:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Afrika Selatan Berpeluang Dapat Keuntungan dari Inflasi Pangan

ADVERTISEMENTS

Afrika Selatan merupakan eksportir jagung tapi mengimpor sekitar 40 persen gandum

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

CAPE TOWN — Pakar menilai Afrika Selatan memang akan merasakan dampak dari kenaikan harga pangan yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina. Tapi negara itu juga berpeluang meraih keuntungan dari kenaikan harga melalui ekspor jagung.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu harga komoditas termasuk jagung dan gandum naik drastis. Rusia dan Ukraina masing-masing menyumbang sekitar 29 dan 19 persen ekspor gandung dan jagung dunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Perang menyebabkan pelabuhan-pelabuhan Ukraina ditutup dan pasokan gandum Rusia dibekukan sanksi-sanksi Barat. Negara-negara importir khawatir terbatasnya pasokan akan menimbulkan kelangkaan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Malaysia Tangkap Suami Istri Pemasok Pistol ke Pria Diduga Agen Mossad Israel

Afrika Selatan merupakan eksportir jagung tapi mengimpor sekitar 40 persen gandum. Kepala ekonom Kamar Dagang Pertanian Afrika Selatan Wandile Sihlobo mengatakan kecil kemungkinan Afrika Selatan mengalami kelangkaan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Di Afrika Selatan, dampak jangka pendek perang ini terjadi pada transmisi harga dan tidak membatasi ketersediaan komoditas,” kata Sihlobo dalam catatan mingguan, Selasa (8/3).

Tahun lalu Afrika Selatan menanam 16.315 juta ton jagung, ini merupakan pertanian jagung terbesar kedua di dunia. Data yang dirilis pemerintah pekan lalu memprediksi akan ada penurunan produksi sebanyak 11 persen tahun ini. Tapi diproyeksikan 14,538 juta ton masih bisa diakses untuk konsumsi domestik.  

Sementara itu Grain SA menunjukkan pada 25 Februari lalu Afrika Selatan sudah mengimpor 40 persen kebutuhan gandumnya. Tidak ada satu pun berasal dari Rusia atau Ukraina. Afrika Selatan mengimpor gandum dari Lithuania, Argentina, Polandia, Australia, Latvia dan Amerika Serikat.

Berita Lainnya:
Jenazah Berserakan di Jalanan Dekat Rumah Sakit al-Shifa

“Konflik berdampak pada harga gandum internasional yang mana juga mencerminkan harga gandum Afrika Selatan,” kata ekonomi Grain SA Luan van der Walt.

Ia mengatakan Afrika Selatan dapat memiliki peluang dari ekspor jagung bila pasokan dari Ukraina masih tertahan.

“Dalam banyak kasus, Afrika Selatan harus bersaing dengan Ukraina terutama dalam hal ekspor jagung. Oleh karena itu, ini dapat menghadirkan lebih banyak peluang ekspor jagung bagi Afrika Selatan,” kata van der Walt.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi