Rabu, 01/05/2024 - 13:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Makanan Praja IPDN Kurang Memenuhi Kebutuhan Nutrisi dan Gizi, Legislator: Wallahualam

ADVERTISEMENTS

Junimart menyebut anggaran untuk makan para praja IPDN sekitar Rp 40 ribu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan anggota Komisi II DPR RI sepakat, anggaran yang dialokasikan untuk makanan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) perlu ditambah. Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang, makanan yang diberikan kepada para praja (sebutan untuk mahasiswa IPDN) terlalu sederhana dan dinilai kurang memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi mereka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Saya tidak tahu apakah praja muda (IPDN) ini siap tempur. Kenapa demikian? Kalau melihat makanannya wallahualam. Kami juga sudah ikut makan dengan praja di sana. Lonceng 5 menit berhenti,” kata Junimart kepada Tito saat rapat kerja di Komisi II DPR RI, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Makanannya juga super sangat sederhana. Ketika kami tanya anggaran, memang jauh di bawah rata-rata,” kata Junimart menambahkan.

ADVERTISEMENTS


Junimart menyebut anggaran untuk makan para praja IPDN sekitar Rp 40 ribu. Akan tetapi, angka itu jauh di bawah akademi lainnya yang telah lebih dari Rp 60 ribu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Geopolitik Memanas dan Suku Bunga Acuan BI Naik, BRI Yogya: Kita Masih Harus Tumbuh


Disarankan pula bahwa biaya untuk makanan praja di IPDN dapat disetarakan dengan taruna Akademi Kepolisian (Akpol).”Ini sangat perlu, ini dalam rangka untuk membuat kuat para praja muda ini. Jangan sampai nanti setelah mereka keluar, kurang vitaminnya.Setelah keluar, mereka jadi lemah, lemah, lemah, dan akhirnya melemah,” kata Junimart.


Dia mengatakan, bahwa IPDN merupakan sekolah kedinasan yang penting. Ini karena akan mencetak calon pemimpin pada masa depan.


Mendagri dalam rapat kerja itu menyambut baik saran dari Junimart. Dia sepakat anggaran makan untuk praja IPDN masih tertinggal dibandingkan dengan taruna akademi yang lain, misalnya Akpol.


“Saya terus terang terima kasih banyak Bapak dan Ibu sekalian mau prihatin dengan IPDN,” kata Tito.


Tito pun meminta dukungan dari Komisi II DPR RI untuk bersama-sama menyuarakan persoalan itu kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sehingga, anggaran makan praja IPDN dapat disamakan dengan Akademi Militer (Akmil) TNI dan Akpol.

Berita Lainnya:
Korlantas Polri Klaim Jumlah Kecelakaan Selama Lebaran 2024 Menurun


Tidak hanya terkait anggaran makan, Junimart juga meminta kepada Mendagri agar dapat membuat aturan sehingga lulusan IPDN ditempatkan di pekerjaan yang sesuai dengan keilmuannya.


Junimart menyampaikan itu karena keberatan melihat lulusan IPDN yang bekerja sebagai ajudan kepala daerah. Mereka dididik lebih kurang 3 tahun. Akan tetapi, ketika sudah selesai mereka jadi ajudan bupati yang angkat-angkat sepatu. 


“Ini di depan mata saya bagaimana ajudan yang lulusan IPDN itu diperintah bupati yang tidak pernah sebagai birokrat, diberi perintah mengambil sepatu, mungkin lebih dari itu menyemir sepatu. Ini ‘kan miris,” kata Junimart menyampaikan temuannya kepada Mendagri.


Terkait dengan itu, Mendagri tidak langsung menanggapi di dalam rapat. Akan tetapi, jawaban secara tertulis terhadap persoalan itu dan pertanyaan lainnya akan disampaikan ke Komisi II DPR RI paling lambat pada tanggal 11 April 2022.


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi