Selasa, 07/05/2024 - 23:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Erick Thohir Ajak Petani Karo Gabung Program Makmur

ADVERTISEMENTS

Program Makmur bisa dimanfaatkan oleh para masyarakat Kabupaten Karo

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA–Solusi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluaskan penerapan program Makmur yang memberikan banyak manfaat pada petani. Melalui Staf Khusus III, Arya Sinulingga dirinya mensosialisasikan program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat kepada petani yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Arya mengatakan bahwa program Makmur bisa dimanfaatkan oleh para masyarakat Kabupaten Karo, yang sekitar 75 persen merupakan seorang petani. “Tanah Karo ini kan 75 persen nya petani. Saya sudah keliling ke 11 titik Makmur dan ternyata Karo belum masuk program Makmur,” kata Arya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Arya mengatakan bahwa program Makmur merupakan salah satu upaya dan solusi yang diberikan pemerintah kepada petani tanah air untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usaha tani. Makmur menjadi solusi bagi petani lantaran program ini merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata Indonesia, Pelindo Multi Terminal Layani Kapal Pesiar


“Program Makmur ini bisa bantu petani Karo untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Terbukti kita di Karawang peningkatan produktivitasnya mencapai 30 persen,” kata Arya. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Selain itu, dikatakan Arya bahwa Program Makmur mampu menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani. Adapun keluhan yang sering didapatkan para petani adalah mengenai ketersediaan pupuk. Melalui program Makmur ini, Arya memastikan kebutuhan pupuk petani akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non subsidi atau komersil. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Program Makmur ditawarkan untuk dilaksanakan di atas lahan seluas 200 hektar untuk komoditas jagung di Kabupaten Karo, Sumut. Acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh petani hortikultura, petani serewangi, petani jagung, petani kopi, dan petani binaan Bank BRI. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Arya meminta kepada BUMN yang terlibat dalam program Makmur khususnya Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti dari acara sosialisasi ini. Dia pun berharap para petani di Kabupaten Karo dapat bergabung dalam program Makmur yang telah diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021. 


“Selanjutnya setelah pertemuan ini, langsung saja Pupuk Indonesia bersama dengan ID Food, BRI, Jasindo untuk follow up. Ada petani yang tadi minta untuk uji tanah dan petani yang kesulitan pendanaan. Supaya makin banyak lagi petani yang terbantu dengan program Makmur,” katanya. 

Berita Lainnya:
Eskalasi Konflik di Timur Tengah Akan Berdampak ke Komoditas Pangan


Hingga Maret 2022, program Makmur telah dilaksanakan di atas lahan seluas 92.884 hektar dan diikuti oleh 37.818 orang petani yang tersebar di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara. 


Dari lahan seluas 92.884 hektar ini, terdiri dari beberapa komoditas seperti padi di lahan seluas 18.212 hektar dan diikuti oleh 15.625 petani. Sawit di lahan seluas 47.102 hektar dan diikuti 10.643 petani. Tebu di lahan seluas 17.721 hektar dan diikuti oleh 5.753 petani. Selanjutnya, komoditas jagung di lahan seluas 7.596 hektar dan diikuti oleh 2.932 petani. Hortikultura di lahan seluas 1.955 hektare dan diikuti oleh 2.589 petani. Perkebunan Rakyat di lahan seluas 298 hektare dan diikuti 276 petani. 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi