Kamis, 02/05/2024 - 19:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Tambah Bantuan Militer untuk Ukraina Senilai 800 Juta Dolar

ADVERTISEMENTS

Bantuan militer mencakup sistem yang disediakan untuk memasukkan artileri berat

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (13/4/2022) mengumumkan tambahan bantuan militer untuk Ukraina senilai 800 juta dolar AS. Tambahan bantuan militer tersebut mencakup sistem yang disediakan untuk memasukkan artileri berat, menjelang serangan Rusia yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Biden juga telah menyetujui pengiriman helikopter tambahan. Dia mengatakan, peralatan yang diberikan ke Ukraina sangat penting untuk menghadapi invasi Rusia. Dengan tambahan bantuan tersebut, maka total bantuan militer AS kepada Ukraina menjadi lebih dari 2,5 miliar dolar AS. Bantuan militer itu termasuk sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan kapal pertahanan pantai tak berawak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Kita tidak bisa beristirahat sekarang. Seperti yang saya yakinkan kepada Presiden Zelenskyy, rakyat Amerika akan terus berdiri bersama rakyat Ukraina yang berani dalam perjuangan mereka untuk kebebasan,” kata Biden dalam sebuah pernyataan tertulis.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Paket bantuan militer baru termasuk 11 helikopter Mi-17 yang telah dialokasikan untuk Afghanistan, sebelum pasukan AS menarik diri dari Kabul. Bantuan tambahan juga mencakup 18 howitzer 155mm, bersama dengan 40.000 peluru artileri, radar kontra-artileri, 200 pengangkut personel lapis baja dan 300 drone “Switchblade” tambahan. Ini adalah pertama kalinya howitzer diberikan ke Ukraina oleh Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tim Penyelamat Taiwan Masih Terus Selamatkan Warga yang Terperangkap

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, beberapa sistem, seperti howitzer dan radar membutuhkan pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina yang tidak terbiasa menggunakan peralatan militer Amerika.

Tambahan bantuan militer baru aakan didanai menggunakan Otoritas Penarikan Presiden, atau PDA. Melalui PDA, presiden dapat mengizinkan transfer barang dan layanan dari saham AS tanpa persetujuan kongres dalam menanggapi keadaan darurat. Pensiunan mayor Angkatan Darat AS dan ahli perang kota di Forum Kebijakan Madison, John Spencer, mengatakan, dia senang melihat Amerika Serikat mengirimkan artileri dan peluru artileri kepada Ukraina.

 “Anda membutuhkan senjata yang lebih besar dan lebih kuat untuk menyamai apa yang dibawa Rusia yang mencoba merebut Ukraina timur,” kata Spencer.

Para eksekutif dari pembuat senjata AS bertemu dengan pejabat Pentagon untuk membahas tantangan industri, jika terjadi konflik Ukraina yang berkepanjangan. Perusahaan itu termasuk eksekutif dari BAE Systems Plc, General Dynamics Corp,, Lockheed Martin Corp, Huntington Ingalls Industries, L3Harris Technologies, Boeing Co, Raytheon Technologies Corp, dan Northrop Grumman Corp.

Berita Lainnya:
Korsel, Jepang ,dan AS Libatkan Kapal Induk dalam Latihan Gabungan

Juru bicara Pentagon Eric Pahon mengatakan, diskusi itu fokus pada percepatan produksi dan pembangunan lebih banyak kapasitas di seluruh basis industri senjata, dan peralatan yang dapat diekspor dengan cepat. Termasuk senjata dan peralatan yang dapay dikerahkan dengan pelatihan minimal, dan terbukti efektif di medan perang.

Sebelumnya Presiden Zelenskyy telah memohon kepada para pemimpin AS dan Eropa untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat. Ribuan orang telah tewas dan jutaan lainnya mengungsi akibat invasi. Rusia tidak dapat mencapai sebagian besar tujuan operasi militernya, karena Ukraina telah melakukan perlawanan lebih sengit dari yang diperkirakan.

Rusia mengatakan, operasi khusus bertujuan untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina dan menangkap para nasionalis berbahaya. Tetapi Ukraina dan Barat mengatakan, alasan invasi Rusia tidak berdasar.  Pada Rabu, Rusia mengatakan telah menguasai pelabuhan Mariupol dan lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi