Selasa, 30/04/2024 - 16:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI: Pertumbuhan Kredit Kuartal I 2022 Terjaga

ADVERTISEMENTS

Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan,

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan secara kuartalan penyaluran kredit baru pada kuartal I 2022 tetap terjaga dan tumbuh positif. Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 64,8 persen, meski lebih rendah dari SBT 87,0 persen pada kuartal sebelumnya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan menyampaikan Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif. Pada kuartal II 2022 penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 79,0 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bos BI Beberkan 3 Kunci Keberhasilan Indonesia Kembangkan Sukuk
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Standar penyaluran kredit pada kuartal II 2022 diprakirakan sedikit lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya,” katanya dalam keterangan pers, Kamis (21/4/2022). 

ADVERTISEMENTS


Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar -0,4 persen, berbeda dengan 3,3 persen pada kuartal sebelumnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perkiraan penurunan suku bunga kredit yang dilakukan oleh sebagian bank.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 9,3 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan 5,2 persen pertumbuhan pada 2021.


“Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit,” katanya.

Berita Lainnya:
Microsoft Disebut Siapkan Investasi Lebih dari Rp 14 Triliun di Indonesia.


Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru yang melambat terjadi pada seluruh jenis kredit, terindikasi dari SBT positif yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Baik pada kredit modal kerja (SBT 65,3 persen), kredit investasi (SBT 31,3 persen), maupun kredit konsumsi (SBT 46,8 persen).


Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru tertinggi terjadi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan SBT sebesar 48,5 persen, diikuti oleh sektor Pertanian, Perburuan, Kehutanan, dan sektor Penyediaan Akomodasi & Makanan Minuman dengan SBT masing-masing sebesar 39,5 persen dan 36,7 persen.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi