Senin, 06/05/2024 - 08:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

MBS Teriaki Penasihat Biden Ketika Ditanya Isu Khashoggi

ADVERTISEMENTS

MBS berteriak saat Sullivan bertanya tentang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dikabarkan melontarkan suara keras ke penasehat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan. Hal ini dilakukan ketika Sullivan bertanya tentang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Peristiwa itu terjadi ketika keduanya pertama kali bertemu di istana tepi pantai pangeran berusia 36 tahun itu September tahun lalu. Rincian disebutkan dalam sebuah artikel Wall Street Journal (WSJ) kemarin, tentang bagaimana hubungan AS-Saudi telah mencapai “titik puncak”.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Meskipun penguasa de facto Arab Saudi tampak bersikap santai dengan mengenakan celana pendek selama pertemuan, dia akhirnya meneriaki Sullivan setelah dia mengangkat isu pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018,” lapor surat WSJ seperti dikutip laman Middle East Monitor, Kamis (21/4/2022). “Pangeran memberi tahu Sullivan bahwa dia tidak pernah ingin membahas masalah itu lagi,” imbuh laporan itu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Menlu Rusia: Barat Sedang Mengacaukan Situasi di Kaukasus Selatan

WSJ mengutip orang-orang yang akrab dengan diskusi tersebut. MBS mengatakan, bahwa AS bisa melupakan permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Insiden ini menggarisbawahi retaknya hubungan antara Washington dan Riyadh sejak MBS diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2017. Optimisme awal dan hubungan positif yang dia nikmati selama pemerintahan Presiden AS Donald Trump memudar setelah pembunuhan Khashoggi pada 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Biden sejak itu mengambil sikap yang lebih keras terhadap catatan hak asasi manusia Kerajaan dan perang Yaman di mana koalisi yang dipimpin Saudi telah terlibat sejak Maret 2015. MBS pun mengisyaratkan putusnya hubungan dengan Washington bulan lalu dalam sebuah wawancara dengan The Atlantic.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Irak Tunda Pemungutan Suara RUU Hukuman Mati Bagi Hubungan Sesama Jenis

Ia memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam urusan internal monarki absolut Saudi. Ketika ditanya apakah Biden salah memahami hal-hal tentang dia, dia berkata: “Sederhananya, saya tidak peduli. (Terserah Biden) untuk memikirkan kepentingan Amerika.”

Komentator rezim pro-Saudi Ali Shihabi menilai ada ketegangan antara kedua sekutu, namun ia menolak bahwa MBS adalah penyebabnya. “Ada ketegangan antara AS dan Saudi tetapi permintaan untuk pengakuan oleh Biden atas ‘klaim [Bin Salman] untuk mewarisi tahta’ tentu saja BUKAN salah satunya,” katta Shihabi. “(Bin Salman) adalah penerus yang ditunjuk secara hukum yang akan mewarisi tahta dan AS tidak memiliki masukan untuk itu.”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi