Jumat, 26/04/2024 - 07:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Sekjen PBB Temui Putin dan Zelenskyy Pekan Depan

ADVERTISEMENTS

Sekjen PBB berharap perdamaian bisa segera tercapai di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

NEW YORK — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres akan mengunjungi Rusia pekan depan untuk menemui Presiden Vladimir Putin. Ia kemudian ke Ukraina untuk berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Guterres akan terbang ke Moskow pada Selasa dan bertemu dengan Putin. Ia lalu akan menghadiri rapat kerja dan makan siang bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, kata Eri Kaneko, juru bicara Guterres, pada jumpa pers di New York.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Dia berharap dapat membahas apa yang bisa dilakukan untuk mencapai perdamaian di Ukraina segera,” kata Kaneko, dikutip Sabtu (23/4/2022), dari Reuters.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Iran Cegat Tiga Drone di Isfahan

Guterres akan bertemu dengan Zelenskyy pada Kamis, Menlu Dmytro Kuleba, dan staf badan-badan PBB untuk membahas peningkatan upaya bantuan kemanusiaan, kata kantor juru bicara PBB dalam pernyataan. Guterres sebelumnya meminta bertemu dengan pemimpin kedua negara dalam surat terpisah yang diserahkan kepada diplomat masing-masing di PBB.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada Selasa, dia menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari mulai Kamis saat perayaan Paskah Ortodoks di Ukraina. Gencatan senjata itu untuk memberi kesempatan kepada warga sipil meninggalkan daerah konflik dan pengiriman bantuan ke wilayah yang terdampak parah.

“Sekretaris jenderal tidak terlalu kecewa seruan pribadinya tidak diindahkan. Tapi lebih ke soal tidak adanya gencatan senjata sehingga warga sipil tak bisa keluar dari daerah yang terkepung dan bantuan yang siap dikirimkan PBB dan mitra kami tak bisa dikirim ke daerah itu,” kata Kaneko.

Berita Lainnya:
Israel Akui Sebagian Besar Hamas Yang Dibunuhnya Ternyata Warga Sipil

Guterres akan membahas tentang hal itu selama kunjungannya ke Moskow, kata juru bicara. Invasi Rusia di Ukraina, agresi militer terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak 1945, telah menewaskan dan melukai ribuan orang. Lebih dari 12 juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan di negara itu sekarang, kata Guterres sebelumnya.

Sejak memulai aksinya di Ukraina, Rusia telah menghancurkan kota-kota dan mayat ratusan warga sipil ditemukan. Moskow membantah mengincar warga sipil dan mengatakan tanpa bukti bahwa tanda-tanda kekejaman sengaja dibuat-buat. Negara-negara Barat dan Ukraina menuduh Putin melakukan agresi tak berdasar.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi