Kamis, 23/05/2024 - 02:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Paus Fransiskus: Kota Mariupol Dibombardir Secara Biadab

Paus Fransiskus kembali menyuarakan kritik tajam atas konflik di Ukraina

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

VATIKAN – Paus Fransiskus kembali menyuarakan kritik tajam atas konflik di Ukraina. Kali ini, dia menyoroti situasi di kota Mariupol yang disebutnya dibombardir secara biadab.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Pikiran saya langsung tertuju ke Kota Mariupol di Ukraina, kota Maria, yang dibombardir dan dihancurkan secara biadab,” kata Paus Fransiskus kepada ribuan jemaat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Ahad (1/5/2022).

Meski tidak secara eksplisit menyebut Rusia, pernyataan Paus Fransiskus dinilai sebagai kritik implisit yang dilayangkan untuk Moskow. “Saya menderita dan menangis memikirkan penderitaan penduduk Ukraina, khususnya yang paling lemah, orang tua, anak-anak,” ujar Paus Fransiskus.

Dia pun mempertanyakan apakah segala kemungkinan telah dilakukan untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina lewat dialog. “Sementara kita menyaksikan kemunduran kemanusiaan yang mengerikan, saya bertanya pada diri sendiri, bersama dengan banyak orang lain yang menderita, apakah perdamaian benar-benar dicari, apakah memang ada kemauan untuk menghindari eskalasi militer dan verbal yang berkelanjutan, apakah semuanya dilakukan untuk membungkam senjata,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Sekjen PBB Terkejut Banyaknya Wartawan yang Syahid di Gaza

Pekan lalu, Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata dalam konflik di Ukraina. Hal itu disampaikan saat dia berpidato di Lapangan Santo Petrus dalam rangka peringatan Paskah oleh umat Kristen Ortodoks dan Katolik di ritus Timur, Ahad (24/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pada kesempatan itu, Paus Fransiskus menyadari bahwa 24 April 2022 menandai konflik Rusia dengan Ukraina telah genap berlangsung selama dua bulan. “Sangat menyedihkan bahwa pada hari-hari ini, yang merupakan hari paling suci dan paling khusyuk bagi semua orang Kristen, deru senjata yang mematikan terdengar daripada suara lonceng yang mengumumkan Kebangkitan; dan menyedihkan bahwa senjata semakin menggantikan kata-kata,” ucapnya dikutip laman United Press International.

Berita Lainnya:
Intelijen AS: Putin tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Dia mengungkapkan meski telah berlangsung dua bulan, alih-alih mereda, peperangan di Ukraina justru kian memburuk. “Saya memperbarui seruan saya untuk gencatan senjata Paskah, tanda minimal dan nyata dari keinginan untuk perdamaian. Serangan itu harus dihentikan, guna menanggapi penderitaan penduduk yang kelelahan; serangan harus dihentikan,” ujar Paus Fransiskus.

ADVERTISEMENTS

Kepada para politisi, Paus Fransiskus menyerukan agar mereka mendengarkan suara orang-orang yang menginginkan perdamaian.

ADVERTISEMENTS

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi