Selasa, 30/04/2024 - 03:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Inggris Cabut Status Bursa Efek Moskow

ADVERTISEMENTS

Keputusan tersebut akan menghentikan lebih banyak aliran uang ke aset-aset Rusia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 LONDON – Pemerintah Inggris telah mencabut status Bursa Efek Moskow sebagai bursa saham yang diakui, Kamis (5/5/2022). Hal itu berdampak pada dihapusnya beberapa keringanan pajak untuk investor baru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Dengan bursa saham Moskow gagal menarik pembatasan mereka pada investor asing, Inggris tidak punya pilihan selain menghapus statusnya yang diakui,” kata Menteri Keuangan Inggris Lucy Frazer.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dia menjelaskan, keputusan tersebut akan menghentikan lebih banyak aliran uang ke aset-aset Rusia. “Ini pun mengirim pesan yang jelas bahwa tidak ada kasus untuk investasi baru di Rusia,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS


Frazer telah mengumumkan rencana pencabutan status Bursa Efek Moskow bulan lalu. Langkah tersebut merupakan tanggapan atas pembatasan yang dikenakan Bank Rusia kepada investor-investor asing. Dalam konteks ini, Inggris mengutip peraturan Moskow pada 28 Februari lalu yang mencegah pialang menjual aset atas instruksi penduduk non-Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pimpin Satgas Swasembada Gula, Bahlil Siapkan Lahan 2 Juta Hektare di Merauke


Inggris memberikan status yang diakui ke beberapa bursa. Hal itu memungkinkan sekuritas yang diperdagangkan di bursa tersebut mendapat manfaat dari keringanan pajak tertentu.


Tindakan terbaru Inggris tidak akan mempengaruhi investasi yang telah ada Bursa Efek Moskow. Namun investasi baru tidak lagi dapat memperoleh manfaat. 


Meski telah dijatuhkan sanksi ekonomi berlapis oleh Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengatakan, situasi perekonomian di negaranya stabil. “Rusia telah bertahan dari tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Situasinya stabil, nilai tukar rubel telah kembali ke level paruh pertama Februari dan ditentukan oleh keseimbangan pembayaran yang kuat secara objektif,” kata Putin pada 18 April lalu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.


Putin mengungkapkan, Bank Sentral Rusia juga mulai menurunkan suku bunga. “Ini tentunya akan membuat kredit dalam perekonomian lebih murah,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Pertamina Kilang Balongan Jamin Stok BBM Aman Selama Lebaran


Sejak melancarkan serangan militer ke Ukraina, Rusia sudah dijatuhi sanksi ekonomi berlapis oleh Barat. Banyak perusahaan asing, terutama dari Eropa dan Amerika, yang memutuskan menangguhkan atau bahkan menghentikan bisnisnya di Rusia.


Amerika Serikat (AS) bersama Uni Eropa dan Inggris juga mengeluarkan Rusia dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication atau SWIFT. Ia merupakan jaringan keamanan tinggi yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia. 


SWIFT memungkinkan bank untuk memindahkan uang dengan cepat dan aman, mendukung triliunan dolar dalam arus perdagangan serta investasi. Dikeluarkannya Rusia dari SWIFT dianggap sebagai hukuman ekonomi terberat. Dengan sanksi itu, Moskow menjadi lebih terisolasi secara ekonomi dibandingkan sebelumnya.

 

sumber : reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi