Sabtu, 27/04/2024 - 10:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Laporan: Raksasa Media Sosial Gagal Tindak 89 Persen Posting Kebencian Anti-Muslim

ADVERTISEMENTS

Kebencian adalah bisnis yang bagus kata Center for Countering Digital Hate

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

NEW YORK —  Perusahaan media sosial gagal menindak 89 persen postingan yang berisi kebencian anti-Muslim dan konten Islamofobia yang dilaporkan kepada mereka, menurut laporan terbaru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Laporan ini mengungkap bahwa perusahaan media sosial, termasuk Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube, gagal menindak 89 persen postingan berisi kebencian anti-Muslim dan konten Islamofobia yang dilaporkan kepada mereka,” kata Center for Countering Digital Hate (CCDH).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dalam pernyataan bersama pada tahun 2019, Meta, Twitter, dan Google berkomitmen menjunjung tinggi seruan Christchurch untuk menghapus konten teroris dan ekstremis kekerasan secara online.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menhan Rusia dan Prancis Bahas Ukraina Lewat Sambungan Telepon

Para raksasa media sosial itu menyatakan akan tegas dalam “komitmen untuk melakukan semua yang mereka bisa dalam memerangi kebencian dan ekstremisme yang mengarah pada kekerasan teroris.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sekali lagi, siaran pers mereka terbukti tidak lebih dari janji kosong,” kata laporan itu.

Peneliti CCDH melaporkan 530 postingan yang berisi konten yang mengganggu, fanatik, dan tidak manusiawi yang menargetkan Muslim melalui karikatur rasisme, konspirasi, dan klaim palsu. Postingan ini dilihat setidaknya 25 juta kali. Banyak konten yang melecehkan dengan mudah dapat diidentifikasi, namun responsnya lamban, kata CCDH.

Berita Lainnya:
Tips Mental Sehat Setelah Libur Lebaran, Hindari Kebanyakan Scrolling Medsos

Menyatakan bahwa Instagram, TikTok dan Twitter memungkinkan pengguna untuk menggunakan tagar seperti #deathtoislam, #islamiscancer dan #ragheadi, laporan itu lebih lanjut mengatakan konten yang menyebar menggunakan tagar menerima setidaknya 1,3 juta tayangan.

Konten semacam itu semakin membahayakan komunitas ini dengan mendorong “perpecahan sosial, menormalkan perilaku kasar, dan mendorong serangan dan penyalahgunaan offline,” tambah CCDH.

“Lebih buruk lagi, platform media sosial mendapat untung dari kebencian ini, dengan gembira memonetisasi konten, interaksi, dan viewer. Bagi mereka, kebencian adalah bisnis yang bagus,” kata CCDH.


 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/laporan-raksasa-media-sosial-gagal-tindak-89-posting-kebencian-anti-muslim/2580730

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi