Selasa, 30/04/2024 - 02:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kemenkeu: Kuartal I, Utang Indonesia Kembali Tembus di Atas Rp 7.000 Triliun

ADVERTISEMENTS

Peningkatan utang capai Rp 7.052 triliun karena penerbitan SBN dan penarikan pinjaman

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA– Kementerian Keuangan mencatat, utang Indonesia sebesar Rp 7.052 triliun pada Maret 2022. Adapun angka ini setara rasio 40,39 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Mengutip buku APBN KiTA, utang meningkat 9,45 persen dari posisi Maret 2021 sebesar Rp 6.445 triliun. Utang negara juga naik 0,54 persen jika dibandingkan posisi Februari 2022 sebesar Rp 7.014 triliun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Memanas, Keturunan Wali Songo Polisikan Habib Bahar, Apa Masalahnya?
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Secara nominal terjadi peningkatan total utang pemerintah seiring penerbitan SBN dan penarikan pinjaman pada Maret 2022 untuk menutup pembiayaan APBN,” tulis Kementerian Keuangan, Rabu (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS


Kemenkeu mengatakan, posisi utang itu terbagi menjadi dua, yakni dalam bentuk surat berharga negara (SBN) Rp 6.222 triliun dan pinjaman Rp 829,56 triliun. Jika diperinci SBN domestik Rp 4.962,34 triliun dan valuta asing (valas) Rp 1.260,61 triliun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bappenas: Industrialisasi Percepat Pertumbuhan Ekonomi Menuju Negara Maju


Sementara, pinjaman terbagi menjadi dua, yakni dalam negeri Rp 13,2 triliun dan luar negeri Rp 816 triliun. Meski semakin meningkat, menurut Kementerian Keuangan, kondisi utang pemerintah masih tergolong aman karena rasio utang masih di bawah batas aman, yakni 60 persen.


“Hasil article IV yang dirilis IMF pada Maret 2022 melaporkan, kondisi utang pemerintah tergolong manageable. Rasio utang diperkirakan stabil pada 41 persen PDB dalam jangka menengah,” tulis Kementerian Keuangan. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi