Sabtu, 25/05/2024 - 20:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Menko Airlangga: Ketegangan Rusia dan Ukraina Picu Kenaikan Inflasi

Menko Airlangga yakin ekonomi Indonesia tumbuh meski ada Perang Rusia Ukraina

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, munculnya varian Omicron Covid-19 ditambah ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan disrupsi rantai pasok global. Kondisi itu memicu kenaikan level inflasi di berbagai negara, serta menahan laju pemulihan ekonomi global yang sedang berlangsung.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Hanya saja, kata dia, kinerja dan prospek ekonomi Indonesia pasca libur Lebaran 2022 kembali mendapat kabar positif di tengah berbagai dinamika dan tantangan global yang masih mendera tersebut. Tren perkembangan ekonomi nasional saat ini terus berada pada jalur yang tepat karena ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang semakin bergeliat, didukung pula oleh sektor eksternal yang semakin resilient.


Ia menyebutkan, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 mampu tumbuh kuat sebesar 5,01 persen year on year (yoy). Hal ini lebih baik dari beberapa negara lainnya seperti Tiongkok (4,8 persen), Singapura (3,4 persen), Korea Selatan (3,07 persen), Amerika Serikat (4,29 persen), dan Jerman (4,0 persen). 

Berita Lainnya:
Perkuat Keuangan Berkelanjutan, BSI Terbitkan Sukuk Sustainability


Perekonomian global sendiri pada tahun ini diperkirakan tumbuh sebesar 3,6 persen hingga 4,5 persen. Sementara, berbagai lembaga internasional seperti OECD, World Bank, ADB, dan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran antara 5 persen hingga 5,4 persen. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Maka, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Kinerja ekonomi yang berhasil diperoleh ini tidak terlepas dari solidnya kerja sama antara Pemerintah dan seluruh stakeholders dalam bersinergi melakukan pengendalian Covid-19 dan menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Hasilnya, kepercayaan masyarakat maupun investor semakin menguat dalam mendorong aktivitas ekonomi nasional,” ujar Airlangga Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin (9/5).


Berbagai program PEN termasuk upaya front loading yang digulirkan oleh Pemerintah berhasil mengakselerasi performa ekonomi pada kuartal I baik dari sisi lapangan usaha maupun sisi pengeluaran. Melalui pemberian insentif bagi dunia usaha, aktivitas produksi mampu terekspansi yang terlihat dari pertumbuhan positif pada mayoritas lapangan usaha.

ADVERTISEMENTS


Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 5,07 persen year on year (yoy). Sektor utama lainnya juga tumbuh signifikan yakni Sektor Transportasi dan Pergudangan yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 15,7 persen yoy dan hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang semakin pulih. Berbagai sektor lainnya yang mendukung aktivitas di tengah pandemi Covid-19 seperti Sektor Jasa Kesehatan, serta Sektor Informasi dan Komunikasi juga mengalami pertumbuhan yang kuat.

ADVERTISEMENTS


Aktivitas Sektor Produksi yang terus meningkat berhasil memberikan lapangan pekerjaan yang lebih luas, tercermin dari kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 4,55 juta orang pada Februari 2022. Khusus untuk pekerja penuh waktu tercatat sebanyak 88,42 juta orang atau naik sebanyak 4,28 juta orang dan kenaikan juga terjadi pada pekerja paruh waktu. Angka ini juga terkonfirmasi dari penurunan tingkat pengangguran terbuka yang menjadi sebesar 5,83 persen dari sebelumnya 6,26 persen pada Februari 2021.

Berita Lainnya:
Airlangga Bertemu Mendag Inggris Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi