Rabu, 22/05/2024 - 00:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Penjara di Ekuador Rusuh, 43 Narapidana Tewas

Tawuran di kalangan anggota geng dalam penjara Ekuador tewaskan 43 narapidana

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

QUITO – Puluhan narapidana tewas dalam kerusuhan pada Senin (9/5/2022) pagi ketika terjadi tawuran di kalangan anggota geng yang bermusuhan di sebuah penjara di kota Santo Domingo, Ekuador. Demikian diungkapkan pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Sebanyak 108 narapidana masih kabur dan 112 telah ditangkap kembali,” kata Menteri Dalam Negeri Patricio Carrillo kepada pers.


Pihak berwenang mengatakan kerusuhan itu terjadi setelah seorang kepala geng dipindahkan ke penjara Bellavista di Santo Domingo berdasarkan perintah pengadilan, yang ditengarai sebagai penyebab kerusuhan di kalangan penghuni. Kemendagri dan Kejaksaan Agung Ekuador sama-sama melaporkan 43 narapidana telah tewas. “Sebagian besar meninggal karena ditusuk,” kata Carrillo.

Berita Lainnya:
Jepang akan Mulai Berburu Paus Sirip Untuk Komersial  


Peristiwa itu menjadi insiden terbaru tentang kekerasan dalam penjara yang telah mengguncang Ekuador. Tahun lalu, 316 narapidana tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di negara Amerika Selatan tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Penjara Bellavista berhasil dikendalikan,” ujar komandan polisi Fausto Salinas. Dia menambahkan pagar keamanan didirikan di sekitar perimeter penjara setelah narapidana melarikan diri.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Empat Orang Meninggal Saat Unjuk Rasa Kenaikan Harga di Kashmir Pakistan


Komisi HAM Antar-Amerika sebelumnya mengatakan sistem keamanan penjara dirusak oleh sikap abai pemerintah, tidak adanya kebijakan komprehensif, dan kondisi penjara yang buruk. Penjara-penjara di negara itu menampung 35 ribu orang atau 15 persen di atas kapasitas maksimum. Presiden Guillermo Lasso telah berjanji untuk mengurangi kekerasan di penjara melalui proses pasifikasi geng, pembebasan dini narapidana, serta reformasi politik dan sosial.

sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi