Selasa, 30/04/2024 - 21:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Dakwa Ketua Geng Pelaku Penculikan 16 Warga Asing

ADVERTISEMENTS

AS dakwa ketua geng yang terlibat penculikan 16 misionaris AS tahun lalu

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) mendakwa ketua kelompok kriminal atau geng yang terlibat dalam penculikan 16 misionaris AS pada tahun lalu. Ia orang pertama yang didakwa atas kejahatan yang memicu perhatian dunia pada kekuatan geng di negara Karibia itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Juri agung mendakwa Joly Germine atau Yonyon, 29 tahun, atas penculikan 17 orang, termasuk satu orang warga negara Kanada dan lima anak-anak yang salah satu diantaranya berusia delapan bulan di Haiti pada Oktober lalu. Yonyon memimpin geng yang beranggotakan 400 orang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Buntut Serangan Iran, Biden Gerak Cepat Koordinasikan Respons Diplomatik
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Germine yang berada di penjara Haiti saat penculikan, mengarahkan dan mengendalikan 400 anggota geng Mawozo dalam operasi penculikan, termasuk menegosiasikan uang tebusan agar sandera dibebaskan,” kata Departemen Kehakiman dalam pernyataannya, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS

Dua orang sandera dibebaskan bulan November dan tiga lainnya pada bulan Desember. Organisasi yang menyelenggarakan perjalanan misionaris itu Christian Aid Ministries sisa sandera lainnya berhasil melarikan diri.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PBB Alokasikan 12 Juta Dolar AS untuk Atasi Situasi Mencekam di Haiti

Germine diekstradisi ke AS pada pekan lalu, dan didakwa bersama tiga orang lainnya yang didakwa melanggar undang-undang kontrol ekspor senjata. Mereka diduga berkonspirasi menyelundupkan senjata ke 400 anggota Mawozo.

Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli tahun lalu geng-geng semakin berkuasa di Haiti. Sebagian besar wilayah negara itu tidak lagi dikuasai pemerintah.

Kantor Integrasi PBB di Haiti mengatakan setidaknya 75 orang tewas akibat perang antar geng yang pecah dua pekan lalu di dekat Ibukota Port-au-Prince.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi